Pemkab Mojokerto terus berupaya menekankan pentingnya pencegahan bayi lahir stunting. Hal ini dilakukan untuk mewwujudkan generasi berkualitas di masa depan.
Salah satunya kegiatan yang dilakukan Ikfina Fahmawati Bupati Mojokerto. Ia meminta kepada seluruh warga Desa Tanjungan untuk mencegah terjadinya bayi lahir stunting diwilayahnya. Salah satu langkah untuk mencegah terjadinya kelahiran bayi stunting yaitu dengan mencukupi kebutuhan gizi pada ibu hamil.
Hal tersebut, disampaikan oleh Bupati Ikfina ketika menggelar program Selasa Sehat Turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI) dan Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri (SEJOLI) di Balai Desa Tanjungan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, pada Selasa (14/5) pagi.
Bupati Ikfina juga menjelaskan, bahwa agar bayi yang dilahirkan tidak stunting, maka saat ibu mengandung lingkar lengannya tidak boleh kurang dari 23,5 cm. Karena hal tersebut merupakan batas minimal ibu hamil kecukupan gizi.
“Maka jangan sampai stunting, caranya adalah dilihat dari ibu hamil, dan lengannya tidak boleh kurang dari 23,5 cm. Kalau ibunya saja kurang gizi bagaimana janinnya bisa mendapatkan gizi,” ungkapnya.
Selain itu, faktor penyebab terjadinya stunting pada bayi yakni kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan otak bayi mengalami penurunan.
“Kalau anak balita ini stunting maka kecerdasan anaknya akan 20% dibawah standar. Karena proses pembentukan otaknya ini sampai usia 5 tahun. Jadi kita harus menjaga anak kita sampai usia tersebut,” jelasnya.
Maka untuk mencegah terjadinya stunting, Bupati Ikfina mengimbau, agar bayi setelah lahir sampai usia 6 bulan harus diberikan ASI eksklusif. Selanjutnya ketika bayi telah menginjak usia 6 bulan harus diberikan makan pendamping ASI sampai usia 2 tahun.
“Kalau sudah lahir juga jangan lupa ASI eksklusif, berikutnya kalau sudah 6 bulan dikasih makanan pendamping ASI. Kemudian makanan pendamping ASI ini diberikan sampai usia 2 tahun,” ujarnya.
Bupati juga menjelaskan, agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, maka ketika memberikan makan pendamping ASI harus ada zat pembangun.
“Zat pembangun ini salah satu dari telur, ayam, ikan, daging, dan susu,” ucapnya.
Sementara itu, terkait SEJOlI Bupati Ikfina juga meminta kepada seluruh lansia untuk selalu menjaga kesehatannya dan rutin untuk memeriksa kesehatannya.
“Saya minta tolong dijaga kesehatannya, dan yang penting mandiri, kemana mana itu bisa sendiri. Jangan lupa rutin periksa nanti ya, yang penting itu sehat dan mandiri,” pungkasnya.(Diskominfokab)