Manajemen Perubahan Perilaku Pasca Ramadan

Oleh: Dr. Windu Santoso, S.Kp., M.Kep, Associate Profesor, Rektor Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto, Alumnus Universitas Indonesia

MANAJEMEN perubahan perilaku digambarkan dalam tiga tahap: unfreezing, moving, dan refreezing. Tahapan tersebut seringkali diartikan sebagai tahap pencairan/persiapan perubahan perilaku. Selanjutnya akan terjadi pergeseran perilaku lama menjadi perilaku yang baru yang kadang disengaja atau tidak disengaja. Sedang tahap akhirnya adalah pembekuan perilaku-perilaku baru sebagai hasil dari proses perubahan.

Salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang berhubungan dengan perubahan perilaku dan pembentukan karakter yang baik. Di antaranya adalah: Surah Ar-Ra’d (13:11): ’’Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah nasibnya sendiri.’’

Berdasarkan ayat ini menunjukkan perubahan dalam kehidupan seseorang dimulai dari dirinya sendiri. Jika seseorang ingin perubahan baik terjadi dalam hidupnya, ia harus berusaha untuk mengubah sikap dan perilakunya. Dia juga perlu terus belajar meningkatkan kualitas dirinya secara terus-menerus seperti prinsip dalam manajemen, continues improvement menuju ketakwaan kepada Alloh yang lebih sempurna.

Namun faktanya, secara umum setelah Ramadan praktik baik (best practice) yang telah kita lakukan seringkali secara bertahap tapi pasti seringkali ditinggalkan, dan manusia cenderung kembali pada perilaku lama. Ini terjadi karena pada dasarnya manusia memiliki sifat ingin semaunya sendiri dan ada kecenderungan ingin bebas dan tidak ingin dibatasi berbagai aturan.

Mempertahankan kebiasaan-kebiasaan harian yang baik sebagai hasil perubahan perilaku positif selama Ramadan merupakan key word penting untuk mendorong pertumbuhan kualitas diri dan spiritual yang berkelanjutan. Pada kesempatan akhir ramadahan ini saya sampaikan beberapa tips untuk membantu mempertahankan perubahan positif selama bulan Ramadan:

Tentukan Tujuan secara Realistis

Tujuan yang dapat dicapai dan realistis selama Ramadan. Misalnya, meningkatkan ibadah, berani berlatih jujur, berlatih sabar dan ikhlas, memperbaiki kebiasaan makan, atau meningkatkan produktivitas. Pastikan tujuan tersebut dapat diukur dan dapat dicapai dalam periode waktu yang singkat.

Perlunya Berlatih Komitmen pada Rutinitas. Mengatur perubahan perilau positif dan menjadikan rutinitas harian. Semisal, waktu untuk ibadah, bersedekah, menahan diri dari kata-kata buruk dan kasar, makan, istirahat, dan kegiatan lainnya. Berupaya terus konsisten dalam menjalankan rutinitas ini, akan mempermudah kita dalam membantu mempertahankan perubahan positif yang telah kita lakukan selama Ramadhan.

Berpegang Disiplin Diri yang Kuat. Disiplin merupakan kunci dominan sebagai upaya signifikan dalam mempertahankan perubahan perilaku positif. Berlakukan aturan yang kuat pada diri sendiri dan berpegang teguh pada aturan yang ditetapkan, baik dalam hal ibadah, pola makan, ataupun aktivitas lainnya secara kuat dan permanen. Kendalikan diri untuk tidak berperilaku negatif dan terus bersabar.

Pertahankan Motivasi Diri secara Kuat. Pertahankan motivasi yang kuat dalam menjaga perubahan prilaku positif selama Ramadan. Self remider dan upayakan selalu dorong diri berlatih menjadi orang yang dapat memberikan manfaat untuk orang lain. Ini merupakan manfaat spiritual dan pribadi yang diperoleh dari menjaga praktek-praktek baik selama bulan Ramadan.

Memperkuat Jalinan Komunikasi dan Silaturahmi. Perkuat jalinan silaturahmi dengan anggota keluarga, kerabat, teman, staf, pimpinan, baik secara langsung atau melalui media online. Istilah kerennya membangun networking lebih luas dapat memberikan dukungan, inspirasi, dan motivasi tambahan untuk mempertahankan perubahan perilaku positif selama Ramadan. Support lingkungan yang kuat dan berbagi pengalaman pada orang lain dapat membantu menjaga semangat mempertahan praktik baik yang telah kita lakukan.

Refleksi Diri (Self-Reflection). Sediakan waktu yang memadai untuk merenungkan kemajuan yang telah Anda capai selama bulan Suci Ramadan. Terus lakukan evaluasi diri secara teratur dan identifikasi area-area di mana Anda telah berhasil melakukan praktik baik serta mana yang perlu upaya peningkatan.

Tangani Setiap Hambatan dengan Penuh Percaya Diri. Kenali rintangan yang mungkin muncul selama Ramadan dan temukan cara untuk menanganinya. Misalnya, ketika Anda merasa lapar atau lelah saat berpuasa, temukan strategi jitu untuk mengatasi hal tersebut agar tidak mengganggu perubahan positif yang telah dicapai. Dan, beri umpan balik positif padi diri kita atas keberhasilan diri. Jadikan penyemangat diri dan pengalaman baik, sebagai dasar keberhasilan diri dalam mengani masalah yang pernah dialami. Jika secara serius dan telaten dilakukan ini dapat meningkatkan optimisme diri yang kuat untuk waktu yang akan datang.

Tetap Bertahan dan Kuat dalam Mempertahankan Praktik Baik. Tetaplah teguh dan gigih dalam menjaga perubahan perilaku positif selama bulan suci Ramadan. Jadilah pribadi yang tahan banting dan tidak lemah/ mudah menyerah meskipun ada rintangan atau godaan yang muncul di sepanjang jalan.
Dengan manajemen diri dan komitmen yang kuat, disertai disiplin dan motivasi diri yang tepat, mempertahankan perubahan perilaku positif selama Ramadan dapat menjadi langkah awal menuju gaya hidup yang lebih baik dan bermakna. Sehingga akan menjadi manusia yang lebih unggul.

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :