Serangan militer Israel dalam dua pekan terakhir, telah menghancurkan Rumah Sakit Al-Shifa yang merupakan fasilitas medis terbesar di Gaza hingga melumpuhkan sistem perawatan kesehatan di daerah kantong tersebut. Fakta ini diungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Para direktur mengatakan kepada kami bahwa Rumah Sakit Al-Shifa sudah hancur. Rumah sakit itu sudah tidak dapat lagi berfungsi sama sekali,” kata Margaret Harris Juru Bicara WHO, dilansir Antara pada Rabu (3/4/2024).
Harris menjelaskan, Al-Shifa merupakan pusat perawatan dengan 750 tempat tidur, 25 ruang operasi, dan 30 ruang perawatan intensif.
Rumah sakit itu sebelumnya merupakan jenis fasilitas yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan perawatan yang disediakan oleh sistem kesehatan yang sangat baik
Sedikitnya 21 pasien meninggal dunia selama pengepungan Israel terhadap rumah Al-Shifa.
WHO telah berusaha selama berhari-hari untuk mencapai Al-Shifa dan beberapa fasilitas kesehatan terakhir yang tersisa di Gaza utara.
Dalam upayanya untuk menyalurkan obat-obatan, bahan bakar, dan makanan, sekaligus menilai persediaan tambahan apa saja yang diperlukan untuk menyelamatkan pasien yang tersisa.
Meski demikian, badan PBB itu menyesalkan bahwa sebagian besar misinya ke rumah sakit tersebut telah mendapat penolakan dari pihak berwenang Israel.(ssnet)