Setelah sebelumnya sukses tampil di Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto berkolaborasi dengan desainer APIKMEN menampilkan batik Kota Mojokerto dalam event bergengsi Indonesia Fashion Week (IFW) 2024.
Dengan mengangkat tema “The Magnificent Of Majapahit” koleksi yang ditampilkan menonjolkan semangat eksplorasi budaya, keagungan, serta kejayaan Kerajaan Majapahit dalam setiap motif dan desain batik yang diperagakan di atas panggung IFW.
“Dengan mengikuti event IFW 2024, diharapkan batik Kota Mojokerto semakin dikenal tidak hanya di kancah Nasional, tetapi juga Internasional. Sehingga, pengrajin batik Kota Mojokerto semakin dapat bertumbuh, berkembang dan berdampak,” ungkap Moh. Ali Kuncoro, Pj Wali Kota Mojokerto, Kamis (28/3/2024).
Sosok yang akrab disapa Mas Pj ini menilai dengan hadirnya batik Kota Mojokerto di ajang IFW dapat mengangkat budaya Majapahit, sehingga pada akhirnya bisa mempromosikan pariwisata Kota Mojokerto.
Terlebih, ujarnya, acara IFW 2024 juga diselenggarakan di Jakarta sebagai barometer industri fashion Tanah Air.
“Fashion ini merupakan satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang perlu terus dikembangkan, sehingga bisa memberikan kontribusi nyata dalam menggerakkan roda perekonomian sekaligus berperan aktif dalam pelestarian budaya Majapahit melalui kerajinan batik,” terangnya.
Batik Kota Mojokerto yang ditampilkan di IFW 2024 seluruh prosesnya dilakukan oleh 30 pembatik lokal dan dibuat di Sentra IKM Kota Mojokerto dengan menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan. Kota Mojokerto merupakan salah satu daerah penghasil kerajinan batik di Jawa Timur sejak Tahun 1930-an. Pengrajin batik Kota Mojokerto sebagian besar mengadopsi desain motif yang terinspirasi peninggalan Kerajaan Majapahit dan alam sekitar.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto Ani Wijaya mengatakan pada tahun 2023 motif batik Kota Mojokerto mulai berkembang motif batik kontemporer dengan warna alam.
“Sampai dengan saat ini total pengrajin Batik di Kota Mojokerto mencapai 30 pengrajin dan telah mendaftarkan HKI ratusan motif batik, baik yang tradisonal maupun kontemporer,” terang Ani Wijaya.
“Beberapa motif yang terkenal diantaranya yaitu Surya Majapahit, Sulur, Sekar Jagat, Buah Mojo, dan Menara Tribuana Tungga Dewi”, tambahnya.
Sementara teknik yang digunakan terdiri dari Batik Tulis, Batik Cap maupun kombinasi antara Batik Tulis dan Batik Cap, dengan teknik pewarnaan yang difokuskan untuk selalu menggunakan pewarnaan alami.