Musik ikonik Avatar The Legend of Aang kembali menghangat setelah penayangan serial live actionnya. Serial live action Avatar The Last Airbender yang mulai ditayangkan sejak 22 Februari 2024 berhasil memikat perhatian publik secara luas, termasuk penggemar dari era kartunnya dan juga penonton baru.
Sejak era awal 2000-an dengan kartunnya Avatar The Legend of Aang, banyak elemen ikonik dari serial tersebut yang masih dikenang dan dihadirkan kembali dalam era live action. Salah satu elemen ikonik tersebut adalah musik latar belakangnya.
Menariknya, musik latar belakang yang khas itu ternyata terinspirasi dari tari kecak Bali. Hal ini diungkapkan oleh komposer lagu serial tersebut, Jeremy Zuckerman.
“Dalam kredit akhir, saya terinspirasi oleh tari kecak Indonesia, dari situ saya mendapatkan ritme ‘cak cak cak’ yang khas,” ungkap Zuckerman dalam sebuah wawancara yang diunggah oleh akun Instagram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Kamis (21/3/2024) dan dilansir pada Jumat (22/3).
Zuckerman mendapat inspirasi dari tarian tradisional Indonesia tersebut untuk menghasilkan musik latar belakang, dengan menambahkan beberapa ornamen efek musik yang membuat lagu tersebut begitu menawan.
“Dengan mengoverlay dan memberikan offset, akhirnya saya bisa menciptakan dentuman ritme yang memukau dan sangat terinspirasi dari Tari Kecak,” tambahnya.
Sebelumnya, Indonesia juga menyentuh serial Avatar melalui dua aktor berdarah Indonesia yang terlibat dalam serial live action Avatar: The Last Airbender. Ruy Iskandar berperan sebagai Letnan Jee, salah satu awak kapal Pangeran Zuko. Selain itu, Pangeran Zuko sendiri, yang diperankan oleh Dallas Liu, juga memiliki darah keturunan Indonesia dari keluarga ibunya. (gk/mjf)
Baca berita lengkapnya di sini.