Ifa Isfansyah Sineas Indonesia akui jika pengarsipan masih jadi pekerjaan rumah paling besar industri film Indonesia. Menurutnya, itu jadi masalah karena pengarsipan film lokal tak dikelola dengan baik sejak era awal industri film.
Padahal, menurut Ifa pengarsipan begitu penting agar karya film tetap dapat diakses dengan mudah hingga bertahun-tahun mendatang.
“Kalau saya sangat yakin sekali bahwa PR terbesar industri film Indonesia adalah archiving, pengarsipan,” ujar Ifa Isfansyah dalam acara Hari Film Nasional oleh Netflix di Jakarta Pusat, Rabu (27/3).
Sutradara sekaligus produser itu lantas menjelaskan masalah pengarsipan tersebut terbukti saat kesulitan untuk menyaksikan film-film klasik Indonesia, atau tontonan yang dirilis pada awal industri.
“Karena apa pun yang kita lakukan ini enggak akan ada artinya kalau tidak bisa diakses 100 tahun lagi,” lanjut Ifa.
Namun, Ifa tidak menampik pengarsipan yang apik membutuhkan dana yang besar hingga kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.
“Sekarang kita mencari film-film awal Indonesia juga susah sekali. Ini juga memang bukan PR yang simpel,” ujar Ifa. “Ini pekerjaan rumah semua dan membutuhkan dana yang besar, pekerjaan yang besar, tetapi rasanya memang penting,” sambungnya.
Meski begitu, Ifa menilai sesungguhnya industri film Indonesia sekarang berada dalam kondisi yang ideal jika dibandingkan tahun-tahun terdahulu. (gk/mjf)
Baca selengkapnya di sini.