Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati terus menggencarkan minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara serentak, agar kedepannya para remaja putri (Rematri) di Bumi Majapahit dapat terhindar dari Anemia Kronis yang dapat menyebabkan ibu melahirkan bayi stunting.
Pada pelaksanaan program minum TTD kali ini, berlangsung di SMP Negeri 1 Pacet, yang dipimpin langsung oleh Bupati Ikfina. Selain itu, pelaksanaan minum TTD secara serentak tersebut dikemas dalam agenda Jumat CERIA (Cantik, Enerjik, Rajin, Inovatif, dan Aktif).
Diketahui, pada pelaksanaan minum TTD, juga turut dihadiri Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Ninik, Kepala Puskesmas Pacet Dr. Cipto, Kepala Puskesmas Pandan bidan Rani, dan Forkopimca Pacet.
Lebih lanjut, pelaksanaan minum TTD di SMP Negeri 1 Pacet, diawali dengan melakukan senam bersama dengan seluruh siswa-siswi. Bupati Ikfina juga menyerahkan secara simbolis tablet tambah darah kepada kepala sekolah SMP Negeri 1 Pacet Siswoto. Bupati Mojokerto juga membuka sesi tanya jawab kepada para siswa terkait sel darah merah dan anemia, serta menyerahkan hadiah berupa kaos bagi siswi yang berhasil menjawab pertanyaannya.
Dalam arahannya, Bupati Ikfina mengungkapkan, bahwa pelaksanaan minum TTD secara serentak ini, sebagai upaya dalam percepatan penurunan stunting. Selain itu, TTD merupakan program dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang wajib dilakukan di seluruh Indonesia, karena stunting dapat mengancam kualitas sumber daya manusia.
“Stunting ini adalah kondisi gagal tumbuh pada balita karena pada saat ibunya hamil, ibunya mengalami kurang darah atau anemia. Kurang darah atau anemia pada ibu hamil dikarenakan ternyata sejak ibu hamil ini, yang masih menjadi calon ibu sudah mengalami anemia kronis,” terang Bupati Ikfina di lapangan SMP Negeri 1 Pacet, Jum’at (23/2) pagi.
Bupati Ikfina juga mengatakan, kekurangan darah atau anemia kronis pada siswi dapat disebabkan dari menstruasi setiap bulan yang dialami oleh wanita. Maka Ia mengimbau kepada seluruh siswi SMP Negeri 1 Pacet untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, karena zat besi menjadi salah satu faktor utama dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh. Selain itu, kebutuhan zat besi pada t
ubuh sebesar 15 mg setiap harinya.
“Jadi makanan apa saja yang mengandung zat besi yaitu bayam, daun ketela, kacang-kacangan, jeroan, tapi lebih tepatnya adalah hati. Jadi makanan yang paling tinggi kandungan zat besinya yaitu kacang-kacangan, hati, bisa hati ayam, hati kambing, hati sapi, kemudian kuning telur. Karena faktanya 30 persen atau 1/3 remaja putri di Indonesia mengalami kondisi yang namanya anemia atau kekurangan darah,” ujarnya.
Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga mengimbau, agar seluruh siswi untuk selalu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan minum TTD setiap minggunya. Hal tersebut perlu dilakukan, selain anemia bisa menyebabkan ibu melahirkan bayi stunting, anemia juga dapat menyebabkan mudah mengantuk, otak tidak bisa berpikir dengan cepat, dan tidak bisa konsentrasi.
“Terdapat dua faktor yang dapat menghambat dan mempercepat penyerapan zat besi pada tubuh, yakni minum kopi dan teh setelah makan sebelum satu jam dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Akan tetapi minum jus jeruk atau semacamnya bisa mempercepat penyerapan zat besi di dalam usus,” pungkasnya. (fan/diskominfo )