Tanggap bencana (Tagana) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsospppa) Kota Mojokerto mengikuti bimbingan teknis (bimtek) layanan dukungan psikososial, selama dua hari, 21-22 Oktober 2023, di KJ Hotel Yogyakarta.
Selain mendapat penguatan terkait komitmen dalam menjalankan tugas sosial, tugas kemanusiaan oleh Wali Kota Mojokerto, anggota tagana juga dijadwalkan mendapat materi terkait layanan dukungan psikososial dari tenaga ahli serta Dinsos Provinsi DIY.
“Dari bimtek ini diharapkan anggota tagana dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang dampak psikososial akibat bencana, kemudian bagaimana merancang intervensi dan advokasi sosial serta memberikan rujukan terhadap korban bencana,” ungkap Kepala Dinsospppa Kota Mojokerto, Choirul Anwar.
Sementara itu Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari yang turut membersamai relawan tagana melalui ‘zoom’ di Ruang Sabha Pambojana Rumah Rakyat Kota Mojokerto berpesan bahwa anggota tagana harus selalu siap siaga meski Kota Mojokerto tidak masuk kategori rawan bencana alam.
“Namun bencana non alam dan bencana sosial itu bisa terjadi dimana – mana termasuk di Kota Mojokerto. Sepanjang tahun 2023 ini ada beberapa kali kebakaran rumah tinggal, bahkan yang terakhir kemarin kebakaran sampah yang ada di TPA Randegan. Dengan adanya kejadian-kejadian tersebut maka kita semuanya tetap harus melakukan upaya untuk senantiasa siap siaga terhadap potensi-potensi terjadinya bencana tersebut,” terangnya wali kota.
Menurut sosok yang akrab disapa Ning Ita tersebut, dalam upaya menangani bencana non alam yang bisa terjadi di Kota Mojokerto, Pemkot melalui Dinsospppa juga akan mengaktifkan kelurahan siaga bencana yang sudah terbentuk.
“Masyarakat ini harus selalu diingatkan, diberikan edukasi, ini tugasnya teman-teman relawan, bahwa kelurahan ini sudah ditetapkan sebagai kelurahan siaga bencana maka masyarakatnya juga harus siaga, tidak lupa apa yang harus dilakukan ketika potensi terjadinya bencana itu muncul setiap saat,” imbuhnya.
Lebih lanjut relawan tagana diharapkan juga dapat memahami regulasi yang ada terkait kebencanaan sehingga mampu memberikan edukasi kepada masyarakat. (inf/mjf/ram)