TUJUH sekolah di Kabupaten Mojokerto mendapat penghargaan Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Penghargaan ini diberikan dengan kategori Adiwiyata Mandiri sebanyak satu sekolah dan kategori Adiwiyata Nasional diterima sebanyak enam lembaga pendidikan.
Rincinya, kategori Adiwiyata Mandiri diraih SMPN 1 Sooko serta kategori Adiwiyata Nasional diterima oleh SMPN 1 dan 2 Mojosari, SMPN 1 dan 2 Bangsal, SMPN 1 Jatirejo serta SDN Sidomulyo Kecamatan Bangsal.
Pengumuman penghargaan ini disampaikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Jakarta, Selasa (17/10) pagi.
Penganugerahan tersebut diberikan kepada sekolah yang dianggap peduli dan berbudaya terhadap lingkungan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono mengatakan, penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri yang diterima oleh tujuh sekolah ini merupakan capaian prestasi yang luar biasa dan menjadi kebanggaan bagi warga Kabupaten Mojokerto.
”Ini menjadi kabar gembira bagi pemkab. Karena dari kerja sama antara Dinas Pendidikan dan DLH Kabupaten Mojokerto, akhirnya tahun ini kita bisa memborong penghargaan untuk sekolah Adiwiyata nasional dan mandiri,” tuturnya.
Ludfi menyampaikan apresiasinya kepada tim Adiwiyata yang sudah bekerja keras dan berkomitmen melakukan pembinaan kepada sekolah dan punya kepedulian tinggi terhadap lingkungan di sarana pendidikan.
Sehingga menurut dia prestasi tadi patut mendapat apresiasi dari pemerintah.
’’Pesan saya sekolah yang menerima penghargaan Adiwiyata, hari ini setidaknya bisa menjadi model bagi sekolah lain,” ungkapnya.
Dia menambahkan, tahun depan pihaknya akan mempersiapkan SD dan SMP di Kabupaten Mojokerto untuk bisa memperoleh predikat sekolah Adiwiyata.
Baik untuk tingkat kabupaten maupun provinsi Jawa Timur sebelum didorong ke nasional. Harapannya, sekolah yang lain juga bisa ikut termotivasi agar bisa bergabung untuk mengikuti program Adiwiyata ini.
”Karena manfaatnya luar biasa, yang jelas lingkungan sekolah pastinya lebih nyaman. Dan kalau lingkungan sudah dirasa bersih dan nyaman, pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi para peserta didik di sekolah itu sendiri,” pungkasnya. (gk/mjf)