Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) menggelar Jambore Relawan 2023 di area sekitar Jembatan Rejoto, Kota Mojokerto, Jumat (1/9/2023). Jambore diikuti oleh relawan yang terdiri dari unsur Tagana (Taruna Siaga Bencana) dan KSB (Kelompk Siaga Bencana) Gajah Mada Gunung Gedangan. Serta bersinergi dengan sejumlah anggota Pramuka dari tingkat SD, SMP dan SMA di Kota Mojokerto.
Wali kota Ika Puspitasari yang hadir langsung membuka apel jambore pagi tadi mengungkapkan apresiasinya kepada para relawan yang selama ini senantiasa siap siaga dalam mitigasi bencana. Meski ditengah fakta Kota Mojoketo sebagai kota yang bisa dikatakan tidak memiliki kerawanan terhadap bencana alam.
“Tapi manusia memiliki suatu kewajiban untuk senantiasa berikhtiar, mewaspadai, dalam kondisi apapun kita wajib untuk senantiasa siap siaga apabila sewaktu-waktu terjadi bencana di daerah kita,” ujarnya.Pihaknya pun berharap, relawan juga aktif memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Terutama mengenai bagiamana tindakan yang harus dilakukan atau mitigasi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana di lingkungan/ wilayah masing-masing.
Selain perihal mitigasi, wali kota juga mengajak peserta jambore untuk turut mengedukasi perihal pentingnya melestarikan lingkungan, terutama daerah aliran sungai. “Sampah-sampah jangan sampai dibuang di aliran sungai kita. Kita jaga agar ekosistem yang ada di aliran sungai di Kota Mojokerto ini masih tetap bisa lestari.
Karena kedepan dari sungai inilah, yang akan memberikan tambahan kesejahteraan bagi warga Kota Mojokerto,” terangmya. Perlu diketahui, Pemkot Mojokerto saat ini mengusung Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata berbasis sejarah dan budaya. Salah satu daya tarik yang tengah dibangun adalah TBM (Taman Bahari Majapahit) dengan memanfaatkan aliran Sungai Ngotok, untuk mendukung KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Majapahit di Trowulan.
Sehingga kebersihan dan kelestarian daerah aliran sungai tersebut memiliki peran penting. Tidak hanya dalam upaya mencegah bencana, melainkan juga meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Mojokerto. “Ada masanya kita semua akan selesai tugas di dunia ini dan kita akan mewariskan Kota Mojokerto kepada generasi setalah kita. Maka mari kita wariskan kota Mojokerto ini sebagai kota yang nyaman, kota yang lestari untuk anak-cucu kita kedepan,” pungkas sosok yang akrab disapa Ning Ita ini. (dsm/mjf/may)