Gelanggang Olah Raga (GOR) Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Mojokerto yang rencananya akan jadi venue mixed martial arts (MMA) diajang Porprov VIII Jawa Timur nanti, masih amburadul. Pasalnya, perbaikan gedung yang sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu, tak bisa rampung jelang event empat tahunan itu.
Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono mengatakan perbaikan GOR senilai Rp 1,4 miliar yang mengalami kerusakan berat ini terus dikebut.
Sejauh ini, pelaksana proyek tengah melakukan pengerjaan sesuai target yang ditetapkan. ’’Progres pengerjaannya sudah sesuai. Tapi kalau tuntas 100 persen sebelum porprov, tidak bisa,’’ ungkapnya.
Sesuai jadwal, perbaikan yang dilakukan CV. Samaraz Cahaya Indah asal Pamekasan dengan kontrak Rp 1,4 miliar ini berlangsung 90 hari. Mulai 20 Juni hingga pertengahan September.
Kendati pengerjaan jauh melebihi jadwal porprov, Ludfi memastikan, GOR dinas yang menjadi salah satu venue pada perhelatan olahraga lima tahun tersebut tetap bisa digunakan. Untuk mensiasatinya, pelaksana proyek diminta fokus dalam pengerjaan bagian indoor.
’’Jadi pekerja kami minta konsentrasi melakukan perbaikan dalam. Insyaallah tetap bisa dipakai untuk porprov,’’ tegasnya.
Benar saja, sesuai pantauan di lokasi, pengerjaan dilakukan secara serentak. Selain pengerjaan pada bagian teras, para pekerja juga nampak melakukan perbaikan arena yang direncanakan bakal dipakai untuk helatan cabor Judo dan Mixed Martial Arts (MMA). Baik pada konstruksi plafon, kusen, jendela, hingga lantai juga ditargetkan rampung.
’’Kalau depan memang tidak bisa, tapi kalau bagian dalam selesai. Kita target akhir Agustus pekerjaan selesai semua. Jadi target saya, perbaikan lantai juga dilakukan pada minggu ini,’’ tandasnya.
Sejak awal, perbaikan GOR ini memang dikejar target lantaran seluruh venue harus sudah siap pada akhir Agustus. Namun, selain memastikan rampung, Ludfi, juga menjamin kenyamanan dan keamanan saat helatan berlangsung.
Sehingga, pihaknya bakal membuat penutup agar pekerjaan yang berlangsung di bagian depan tidak mengganggu proses pertandingan. Termasuk, memastikan debu yang ditimbulkan tidak sampai masuk ke arena.
’’Pokoknya bagaimana caranya nanti agar debu tidak masuk. Untuk pintu masuknya sudah kita siapkan dari samping, jadi aman, tidak sampai mengganggu. Yang pasti kita siapkan semaksimal mungkin untuk porprov,’’ jelasnya.
Perbaikan GOR kali ini memang tidak dilakukan secara total. Dengan keterbatasan anggaran, rehabilitasi difokuskan pada perbaikan lantai yang lubang-lubang dan perwajahan teras, serta foyer.
Tak urung di PAK ini, dispendik kembali mengusulkan sejumlah kelengkapannya. Termasuk terkait tempat parkir. Sebab, ke depan, GOR yang selama ini terkesan mangkrak, bakal dimanfaatkan untuk kegiatan produktif.
Mulai dari rapat, gelaran seni dan kreativitas siswa, hingga disewakan untuk resepsi pernikahan.
’’Kualitas harus tetap diperhatikan. Artinya, jangan sampai hasil pengerjaan nantinya akan berimbas pada gelaran porprov yang tak optimal,’’ paparnya. (rad/mjf/gk)