Bupati Ikfina Sampaikan Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Jati Diri Remaja di Seminar Parenting Pendidikan

Remaja menjadi masa peralihan masa kanak-kanak menuju kedewasaan. Di masa ini juga jati diri remaja mulai terbentuk.

Krisis identitas diri cenderung muncul akibat lingkungan sosial dan karakter berbeda yang ditemui dari teman sebaya. Tak jarang muncul perasaan bingung hingga berdampak pada pembentukan jati diri.

Di sini peran orang tua dalam pembentukan jati diri remaja. Orang tua bertugas untuk mengarahkan anak agar tidak tergelincir pada karakter hingga jati diri yang buruk.

Hal itu disampaikan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat memberikan Seminar Parenting Pendidikan bertajuk ‘Tantangan mendidik anak di era digital’ di SMPN 1 Ngoro, Desa Jasem, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jum’at, (25/8) pagi.

“Saya minta orang tua bisa menjaga dan melindungi anaknya secara fisik maupun di media sosial. Sebab saat anak tumbuh menjadi remaja, mereka mulai mencari identitas dan pengakuan di mata teman sebayanya. Sehingga para orang tua juga harus mengarahkan anak untuk menemukan kelompok yang baik agar mereka menemukan jati diri yang positif,” ujarnya.

Penerapan pola asuh yang baik dan benar di era digitalisasi saat ini menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Menurut Ikfina, digitalisasi mempunyai efek negatif yang patut diwaspadai para orang tua salah satunya yakni pernikahan dini yang memicu lahirnya bayi-bayi stunting.

“Ini adalah kelompok yang paling sulit untuk diperbaiki. Makanya bagaimana kita nanti yang menjaga supaya mereka tidak melakukan hubungan yang belum boleh dilakukan,” katanya.

Tidak hanya itu, dalam upaya membentuk karakter anak, orang tua juga dituntut untuk terus belajar dan membekali diri dengan beragam informasi tentang pendidikan anak.

“Jadi para orang tua nanti bisa menentukan pola didik dan pola asuh tepat sasaran. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi anak dan kemudian anak-anak tumbuh dengan nilai-nilai yang baik untuk bekal mereka dewasa kelak,” imbuhnya.

Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini juga berpesan kepada orang tua agar bisa menerima dan menghargai semua kelebihan dan kekurangan anak. Serta tidak membandingkan anaknya dengan anak lain.

“Karena dihargai itu tidak harus nunggu anak berprestasi. Anak berbuat sesuatu yang sederhana pun itu butuh dihargai. Sehingga anak merasa berarti untuk orang tuanya,” pungkasnya. (dis/mjf/ram).

 

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :