Hingga kini, penyaluran seragam batik gratis untuk siswa jenjang SD dan SMP senilai Rp 3,8 miliar yang disiapkan Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto masih dalam pengerjaan penyedia.
Dikatakan Mujiati,Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dispendik Kabupaten Mojokerto proyek untuk 27.743 siswa SD dan SMP belum rampung dikerjakan.
Sehingga belum bisa dislurkan ke para siswa yang menjadi sasaran. ’’Belum didistribusikan, dan sekarang masih proses pengerjaan karena kontraknya memang sampai 31 Juli,’’ ungkapnya.
Tahun ini dispendik melakukan pengadaan seragam batik sekolah gratis dengan anggaran sebesar Rp 3,8 miliar. Terdiri Rp 1,7 miliar untuk jenjang SD dan Rp 2,1 miliar untuk jenjang SMP.
Disebutkannya, seragam batik ini sedianya untuk 27.743 siswa pada jenjang SD dan SMP sederajat di Kabupaten Mojokerto. Rinciannya, 8.708 siswa SD negeri, 8.575 siswa SMP negeri, dan 10.460 siswa SMP swasta.
’’Nanti kita distribusi kain sesuai jumlah siswa kelas I dan VII hasil PPDB 2023,’’ tegasnya.
Menurutnya, para siswa yang menerima kain batik gratis ini menyesuaikan jenjangnya. Rinciannya, 1,5 meter untuk jenjang SD dan bawahannya dengan panjang 1,15 meter.
Sebaliknya, kata Mujiati, untuk siswa jenjang SMP akan mendapat kain batik 1,7 meter dengan bawahan 1,25 meter.
Sedangkan untuk SMP swasta tahun ini hanya dapat atasan saja. Mulai dari kelas VII, VIII dan IX. Sebab, dua tahun sebelumnya, mereka belum dapat jatah seragam batik gratis.
’’Kalau SMPN hanya kelas VII saja yang dapat, yakni atasan dan bawahan. SD juga kelas I saja, dapat atasan dan bawahan,’’ bebernya.
Dispendik menarget, penyaluran seragam batik ini segera terealisasikan. Sehingga para siswa masih mempunyai waktu untuk menjahitkan sebelum masuk tahun ajaran baru.
’’Kalau bisa tidak sampai Agustus. Insyaallah Juli tuntas sesuai kontrak. Ini sekalian menunggu data PPDB yang juga belum fix selesai,’’ paparnya.
Diketahui, pengadaan seragam batik gratis kali ini, sudah memasuki tahun ketiga. Hal itu menjadi komitmen Pemkab Mojokerto meringankan beban masyarakat di setiap memasuki tahun ajaran baru.
Sehingga tidak ada lagi beban bagi para orang tua untuk membelikan seragam anaknya. Untuk kain batik yang dibagikan gratis tak lain bermotif Sekar Mojo yang sarat makna. Motif ini sebelumnya merupakan karya seorang guru yang menenangkan lomba desain batik tingkat Kabupaten Mojokerto beberapa tahun lalu.
Filosofi menggambarkan besarnya nama Mojokerto dan Majapahit melalui kearifan budaya lokal agar terus mekar, lestari dan dikenal banyak orang. (gk/mjf)