Menjelang gelaran Porprov VIII, utak-atik venue masih terus berlangsung hingga saat ini. Kabupaten Mojokerto kini resmi didapuk untuk menghelat pertandingan Mixed Martial Arts (MMA) di GOR Dinas Pendidikan. September nanti total terdapat 12 cabor yang dipertandingkan di Bumi Majapahit.
’’Untuk porprov nanti, Kabupaten Mojokerto juga ketempatan menyelenggarakan pertandingan MMA. Kita pusatkan di GOR Dinas Pendidikan dengan (pertandingan) cabor Judo,’’ ungkap Ketua Umum KONI Kabupaten Mojokerto Suher Didieanto.
Dijelaskannya, penentuan venue cabor MMA itu telah ditetapkan bersama oleh KONI dan Dispora Jatim. Kabupaten Mojokerto dinilai lebih siap dengan adanya venue yang mendukung dan dinilai sesuai standar. ’’Jadi nanti antara pertandingan Judo dan MMA kita jadwalkan supaya tidak bentrok. Dari sembilan hari yang ada, lima hari untuk Judo dan sisanya untuk pertandingan MMA,’’ bebernya.
Bertambahnya satu venue anyar ini, lanjut Suher, seiring dengan ditetapkannya MMA sebagai cabor olahraga prestasi yang dipertandingkan di Porprov VIII. Itu setelah cabor MMA memiliki 14 daerah peserta Se-Jawa Timur untuk saling memperebutkan medali emas di sejumlah nomor dan kelas pertandingan. ’’Ini sudah diputuskan dalam Rakerprov KONI Jawa Timur akhir Mei lalu. Memang setidaknya harus ada 14 peserta daerah supaya MMA bisa dipertandingkan di porprov. Dan itu sudah terpenuhi,’’ urai Suher.
Tak sampai di situ, ditunjuknya Kabupaten Mojokerto sebagai tuan rumah salah satu olahraga beladiri tersebut segaris dengan peluang prestasi yang dimiliki skuad MMA Bumi Majapahit. Skuad Bumi Majapahit diprediksi mampu mendulang emas di ajang multievent bergengsi tersebut.
Sehingga, Pemkab Mojokerto yang menangkap sinyal positif tersebut lantas bergerak cepat mengamankan peluang tersebut. ’’Dari kacamata Pengprov IBCA MMA Jatim, disampaikan ke kami kalau MMA kita punya potensi yang bagus. Bahkan, mereka memprediksi kalau MMA kita bisa dapat dua emas di porprov nanti,’’ tandasnya. (gk/mjf)