Tepat hari ini, Kabupaten Mojokerto genap berusia 730 tahun. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengajak segenap masyarakat Kabupaten Mojokerto untuk melanjutkan perjuangan dan cita-cita para pemimpin terdahulu, serta menjadikan momen ini penyemangat untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kabupaten Mojokerto.
Puncak peringatan hari jadi Kabupaten Mojokerto ke-730 digelar dengan upacara, yang berlangsung di halaman Pemkab Mojokerto, Selasa, (9/5) pagi. Upacara dipimpin langsung oleh Bupati Ikfina. Seluruh peserta upacara memakai baju adat.
Upacara peringatan hari jadi Kabupaten Mojokerto kali ini juga menampilkan drama kolosal yang berjudul Tribhuwana Labuh Nagari Penobatan Ratu Tribhuwana Tunggadewi. Peringatan hari jadi tahun 2023 ini mengusung tema ‘Bersatu dan berkarya untuk Mojokerto maju lebih cepat’.
“Masyarakat Kabupaten Mojokerto ini adalah penerus dari kerajaan Majapahit. Ini dalam rangka kita mengingat momen perjuangan dari para pendahulu kita, bagaimana kemudian ada suatu nilai-nilai wujud yang harus kita pertahankan dan kita lestarikan yang menjadi penyemangat untuk kita semuanya,” jelasnya.
Bupati Ikfina menerangkan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto telah ditetapkan pada 9 Mei 1293, atau sesuai Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Mojokerto Nomor 230 Tahun 1993 tanggal 8 Mei 1993 tentang penetapan hari jadi Kabupaten Mojokerto.
“Tanggal 9 Mei 1293 dipilih mengingat bahwa tanggal tersebut merupakan momentum kemenangan pasukan Kerajaan Majapahit di bawah pimpinan Raden Wijaya yang berhasil mengalahkan pasukan Tartar, baik kemenangan secara diplomatik maupun militer,” terangnya.
Penetapan ini, lanjut Ikfina, juga telah melalui deretan sidang-sidang DPRD Kabupaten Mojokerto yang berdasarkan delapan peristiwa sejarah yakni dari Kerajaan Majapahit, khasanah prasasti kidung, perjanjian giyanti hingga pendudukan sekutu atau pemerintahan inggris di jawa.
“Sehingga momentum tersebut dijadikan sebagai konsideran utama untuk membuat keputusan politik DPRD Kabupaten Mojokerto sebagai hari jadi Kabupaten Mojokerto melalui keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nomor 9 Tahun 1993 tanggal 8 Mei 1993 tentang Persetujuan Penetapan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto,” imbuhnya.
Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini menjelaskan alasan mengusung tema ‘Bersatu dan berkarya untuk mojokerto maju lebih cepat’. Menurutnya segala kekurangan dan dampak dari pandemi Covid-19 harus dihadapi bersama. Selain itu, sinergitas dan soliditas semua pihak juga harus ditunjang dengan kerja keras agar bisa bersatu dan berkarya di era baru setelah beberapa tahun berperang dengan Covid-19.
“Maka bersatu tidak boleh ditinggalkan, karena Majapahit besar karena bersatu. Kemudian saat ini kita harus menunjukkan karya. Kita harus berlomba untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan menggunakan semua potensi yang kita miliki dengan efisiensi. Supaya Kabupaten Mojokerto maju lebih cepat,”ungkapnya. (dis/mjf/may)