MOJOKERTO – Rumah Sakit Islam (RSI) Hasanah Muhammadiyah Kota Mojokerto merupakan salah satu amal usaha milik perserikatan Muhammadiyah di Kota Mojokerto. Dengan spirit ta’awun atau tolong menolong, RSI Hasanah me-launching Program Bapak Asuh Pekerja, yakni membantu pekerja informal yang diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Launching Program Bapak Asuh Pekerja digelar di Ballroom Hotel Raden Wijaya, Kota Mojokerto, Rabu (5/4/2023).
dr. Dwi Rizki Wulandari, M.Pd, Direktur RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto menjelaskan, program baru RSI Hasanah ini berangkat dari kepedulian melihat banyaknya pekerja bukan penerima upah yang belum terlindungi dari risiko pekerjaannya. Sehingga, RSI Hasanah tergerak untuk membuat program Bapak Asuh Pekerja dengan menggandeng pekerja informal di sekitar rumah sakit dan lembaga Muhammadiyah.
Untuk tahap awal, ada 29 pekerja informal yang dibantu. Mereka diantaranya, tukang parkir, pedagang kaki lima, marbot, guru TPQ, tukang becak, penjual bakso. penjaga kantin, hingga juru parkir masjid yang bekerja di sekitar RSI Hasanah. ”Kami bergotong royong melindungi para pekerja ini melalui Program Bapak Asuh Pekerja BPJS Ketenagakerjaan,” ungkap dr Kiki, sapaan akrab direktur RSI Hasanah.
dr Kiki juga mengatakan, dalam program Bapak Asuh Pekerja ini, untuk tahap awal ada 29 pekerja informal yang menerima kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. RSI Hasanah membantu membayarkan iuran jaminan kematian dan kecelakaan kerja selama 6 bulan.
”Kami rasa (program) ini klop banget dengan spirit ta’awun atau tolong menolong di dalam Alquran Surat Al-Ma’idah ayat 2. Dan juga sesuai dengan nilai gerakan dakwah Muhammadiyah yang harus dilakukan RSI Hasanah sebagai salah satu amal usaha milik perserikatan Muhammadiyah di Kota Mojokerto,” jelasnya.
Melalui Program Bapak Asuh Pekerja ini, RSI Hasanah juga akan terus mencari sasaran pekerja informal yang akan diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan. ”Kami akan bergerilya mencari teman-teman pekerja, khususnya dari keluarga Muhammadiyah yang belum punya jaminan (BPJS) Ketenagakerjaan, untuk kami ikutkan dalam program ini,” tandasnya.
Selain itu, dr Kiki juga mempersilahkan kepada Kepala Sekolah (Kepsek), guru atau karyawan di sekolah Muhammadiyah atau Aisyah di Kota Mojokerto yang belum mempunyai BPJS Ketenagakerjaan untuk diikutkan dalam program ini. “Ini penting sekali, ketika sudah terjamin rasanya sudah hilang satu kekhawatiran. Insya Allah ini bukan yang pertama dan terakhir kami akan melanjutkan dengan bergerilya cari teman pekerja, khususnya dari keluarga besar Muhammadiyah,” tandasnya.
Sekedar informasi, Launching Program Bapak Asuh Pekerja digelar di Ballroom Hotel Raden Wijaya, Kota Mojokerto, Rabu (5/4/2023) dalam kegiatan Kajian Ramadan bertajuk Membangun Solidaritas Mewujudkan Kebaikan Bersama Menginspirasi dengan Dakwah Muhammadiyah yang diisi oleh Ust. dr. Tjatur Priambodo, M.Kes. juga dihadiri Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Mojokerto H. Heru Iswanto, M.Ag dan Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Mojokerto, Zulkarnain Mahading serta penyerahan kartu BPJS secara simbolis kepada 29 pekerja informal.(zac)