Pemerintah Kota Mojokerto melalui Bappedalitbang menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mojokerto 2024 di Hall Raden Wijaya Hotel and Convention Selasa (7/3).
Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari yang turut hadir memerikan pengarahan, menyebut Musrenbang ini digelar dalam rangka bersinergi dan berkolaborasi untuk bersama-sama mencurahkan ide dan gagasan untuk membangun Kota Mojokerto mendatang.
“Sehingga apa yang dilaksanakan oleh Pemkot Mojokerto, baik pembangunan fisik, infrastruktur, maupun sumber daya manusia ini semua benar-benar berbasis kebutuhan masyarakat,” ujar Ika.
Sebagaimana ujar wali kota, Musrenbang kali ini memang dihadiri oleh pihak dari lintas sektor, baik stakeholder maupun masyarakat.
Dari sektor pemerintahan, terdapat Kepala Bakorwil Bojonegoro mewakili Bappedalitbang Jatim, Forkopimda Kota Mojokerto, asisten, staf ahli, kepala OPD, camat, kepala sejumlah instansi vertikal di lingkungan Pemkot Mojokerto. Serta perwakilan Bappedalitbang dari Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Sidoarjo.
Selain itu juga terdapat dari perwakilan akademisi, komunitas disabilitas, organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, forum anak, dan oraganisasi masyarakat lainnya di lingkungan Kota Mojokerto.
Bahkan, tidak hanya hari ini, forum Musrenbang tingkat kelurahan, kecamatan dan tematik, yang digelar sebelumnya juga diikuti oleh beragam sektor, termasuk kelompok minoritas.
Keberagaman peserta dalam forum musyawarah tersebut tentu diharapkan bisa menyempurnakan rencana pembangunan yang digodok oleh Pemkot Mojokerto, agar dapat adil dan memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat.
Namun tentu saja, seluruh aspirasi tersebut harus sejalan dengan road map yang telah ditetapkan oleh Pemkot Mojokerto. Yakni, berfokus pada penguatan ketahanan ekonomi kita melalui optimalisasi potensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang kemudian dibagi menjadi 11 poin prioritas.
“Kami berharap anggaran yang sudah dialokasikan melalui dana kelurahan bisa dioptimalkan dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk mendukung 11 prioritas tadi,” ujar perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini. (gk/mjf)