Bos Nokia, Pekka Lundmark meramalkan “kiamat smartphone” akan terjadi pada 2030. Hal ini dikarenakan kehadiran teknologi jaringan 6G yang membuat perangkat smartphone tak lagi relevan. Ramalan tersebut disampaikan Lundmark pada 2022 lalu ketika dirinya menjadi pembicara panel di ajang World Economic Forum di Davos, Swiss.
Lundmark menyebut teknologi 6G akan hadir di pasaran pada 2030, dan dirinya tidak yakin smartphone akan menjadi “antarmuka yang paling umum” ketika periode tersebut datang.
Ditanya kapan menurutnya dunia akan beralih dari penggunaan smartphone ke penggunaan kacamata pintar dan perangkat lain yang dikenakan di wajah, Lundmark mengatakan itu akan terjadi sebelum 6G tiba.
“Pada saat itu, pasti smartphone seperti yang kita kenal sekarang tidak lagi menjadi antarmuka yang paling umum,” katanya, seperti dikutip dari CNBC.
“Banyak dari hal-hal ini akan dibangun langsung ke dalam tubuh kita,” tambahnya.
Lundmark tidak merinci dengan jelas apa yang dia maksud, tetapi beberapa perusahaan seperti Neuralink milik Elon Musk sedang berupaya memproduksi perangkat elektronik yang dapat ditanamkan ke otak dan digunakan untuk komunikasi dengan mesin dan orang lain.
Pada tingkat yang lebih dasar, chip dapat ditanamkan ke jari orang dan digunakan untuk membuka kunci sesuatu.
Dikutip dari Gizmochina, sejumlah perusahaan sudah mulai berinvestasi besar-besaran dalam 6G.
Beberapa raksasa teknologi terbesar di dunia terlihat berpartisipasi dan bahkan berkolaborasi dalam teknologi generasi mendatang ini.
Salah satu contohnya adalah Qualcomm, Apple, Google, dan LG yang merupakan anggota dari satu kelompok kerja 6G.
Meski demikian, definisi pasti dari 6G saat ini belum jelas. Dunia sendiri baru saja mengadopsi teknologi jaringan 5G. 5G mengacu pada jaringan seluler generasi baru yang menawarkan kecepatan data super cepat yang menjanjikan untuk mendukung teknologi seperti mobil tanpa pengemudi dan realitas virtual.
Raksasa teknologi AS seperti Meta, Google dan Microsoft sedang mengerjakan headset augmented reality baru yang suatu hari juga bisa menggantikan smartphone. (gk/mjf/cnn)