Banjir masih merendam dua Desa di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, hingga Jumat (10/2/2023) petang belum surut. Banjir yang menerjang Desa Jotangan dan Desa Kedung Gempol tersebut disebabkan karena tanggul Sungai Tambak Agung jebol. Akibatnya sebanyak 200 rumah dan 55 hektar tanaman padi berusia dua bulan terendam.
Rincianya, di Desa Jotangan ada 25 hektar tanaman padi dan Desa Kedunggempol sekitar 30 hektar terendam.
BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Mojokerto saat ini masih berupaya optimal dalam penanganan darurat banjir. Seban hingga kemarin (10/02/2023) petang, banjir yang merendam dua desa tersebut belum surut.
Bahkan, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) mendirikan Dapur Umum di Balai Desa Jotangan. Sebanyak 1.100 nasi bungkus disiapkan untuk warga terdampak di dua desa tersebut.
Yo’i Afrida Soesetyo Djati, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan penyebab banjir di Desa Jotangan dan Kedung Gempol itu akibat tanggul Sungai Tambakagung jebol.
“Dua titik tanggul jebol berada persis di samping Dusun Gembongan, Desa Jotangan” ungkapnya.
BPBD akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk menyedot banjir di permukiman warga ke aliran Sungai Sadar. (gk/mja/may)