Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menyampaikan simulasi penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2023 dari usulan awal Rp 98,9 juta menjadi Rp96,4 juta. Dengan demikian, usulan biaya haji turun sekitar Rp 2,4 juta.
Hal itu disampaikan Dirjen Haji Kemenag Hilman Latief dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VIII, Rabu, 8 Februari 2023. Penurunan usulan biaya haji tersebut dilakukan setelah kunjungan panitia kerja (panja) BPIH ke Arab Saudi pada 31 Januari-1 Februari lalu.
“Dari keseluruhan kajian kami sementara ini, untuk direct dan indirect cost bahwa usulan (BPIH) per jemaah sebelumnya masih Rp 98,8 juta kemudian menjadi Rp 96,4 juta, yaitu berkurang Rp2.415.953 dan itu belum dikurangi dengan biaya maskapai,” kata Hilman di Gedung DPR RI.
Hilman menjelaskan simulasi usulan penurunan biaya haji itu mencakup komponen direct cost dan indirect cost dari BPIH jemaah haji reguler. Untuk direct cost di Arab Saudi, ada 7 aspek, antara lain akomodasi, konsumsi, transportasi, pelayanan di Arafah-Muzdalifah-Mina (Masyair), dokumen perjalanan, biaya hidup, dan perlindungan jemaah. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Menurut Hilman, hampir semua komponen direct cost di Arab Saudi dapat turun, kecuali biaya layanan di Arafah, Muzdalifah dan Mina malah naik dari Rp18,9 juta ke Rp20 juta. Hilman mengatakan memang masih ada tarik-menarik terkait biaya masyair tersebut. “Kami masih dalam posisi tarik menarik dengan pihak Arab Saudi yang awalnya mereka menawarkan untuk layanan masyair itu 3.900 Riyal, yang sudah kami tawar menjadi 2.975 Riyal. Informasi kunjungan terakhir, kami masih dihadapkan isu tentang pajak, dan ini masih kami negosiasikan,” ujar Hilman.(gk/maja)