Muhammad Rio Ferdinan Anwar (19) mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya asal Mojokerto diduga tewas di tangan seniornya. Dia diduga menjadi korban penganiayaan di lingkungan kampus.
Orang tua korban, M Yani mengungkapkan, kabar kematian anaknya itu diterima pada Senin (6/2) dini hari. Padahal, anaknya sudah dinyatakan meninggal sehari sebelumnya atau Minggu (5/2) malam.
“Awalnya laporan terpeleset di kamar mandi,” ujarnya.
Namun Yani melihat ada kejanggalan di tubuh anaknya. Seperti luka lebam hingga gigi yang hampir lepas dan luka memar lainnya. Aneh, kalau kemudian anaknya disebut meninggal karena terpeleset. Dia lalu memutuskan melapor ke Polsek Gunung Anyar.
Yani menduga anaknya tewas usai dianiaya seniornya. Hal itu berdasarkan rekaman CCTV kampus yang dilihatnya sendiri.
“Diduga dianiaya oleh senior di kamar mandi, kalau menurut video CCTV, dari luar kan kita bisa prediksi penganiayaan terjadi di dalam,” imbuhnya.
Yani juga menceritakan, anaknya selama ini mengaku sering di-bully oleh seniornya. Hal itu diutarakan korban kepada nenek dan ibunya.
Yani berharap polisi segera bisa mengungkap tuntas para pelaku dugaan penganiayaan terhadap anaknya.
“Ya segera terungkap, biar ke depannya tidak ada kejadian seperti itu,” ungkapnya.
Rencananya pihak penyidik bersama tim Labfor akan melakukan ekshumasi di makam anaknya. Ekshumasi dilakukan hari ini, Selasa (7/2/2023).
Sementara itu, Direktur Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya Heru Widada menyampaikan duka cita atas meninggalnya korban.
“Kami pertama, dari civitas akademika Politeknik Pelayaran Surabaya menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya taruna atas nama M Rio Ferdinan Anwar,” kata Heru.
“Sekali lagi, kami dari civitas akademika Politeknik Pelayaran Surabaya dan badan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perhubungan, menyampaikan duka cita mendalam, atas meninggalnya anak didik kami,” imbuhnya.
Heru menambahkan pihaknya bersama civitas Poltekpel juga sempat menghadiri proses pemakaman korban di Mojokerto. Tak hanya itu, pihaknya juga sempat bertemu dengan keluarga korban langsung. (gk/mja/may)