Okupansi Hotel Jelang NATARU Hanya 20 Persen

Satuin, Ketua Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Mojokerto, mengatakan, momentum natal dan tahun baru (Nataru) belum mempengaruhi tingkat okupansi hotel di wilayah Mojokerto raya. karena hingga sepekan terakhir kenaikannya hanya mencapai 20 persen. Baik di kelas hotel berbintang maupun melati. Bahkan, di beberapa wilayah pariwisata seperti Pacet dan Trawas, belum signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum pandemi seperti tahun 2018 atau 2019. Di mana, tingkat keterisian hotel oleh wisatawan bisa mencapai seratus persen dari situasi normal.

’’Kami sudah mengecek di hampir semua anggota hotel kami, baik di wilayah Kota maupun Kabupaten Mojokerto. Kenaikannya antara 10 sampai 20 persen saja jika dibandingkan dengan situasi normal,’’ tandasnya.

Satuin menilai, situasi tersebut tak lepas dari resesi yang melanda beberapa waktu terakhir. Di mana, perputaran ekonomi bergerak melambat. Hal ini yang membuat masyarakat lebih mendahulukan pemenuhan kebutuhan pokok ketimbang liburan yang masih dianggap sebagai kebutuhan tersier atau tambahan.

’’Mungkin karena situasi ekonomi saat ini yang menurun, jadi banyak masyarakat yang memilih mencukupi kebutuhan pokok dulu sebelum memilih berwisata,’’ tambahnya. Padahal, hampir semua hotel di Mojokerto diakui Satuin tidak banyak yang menaikkan harga reservasi kamarnya, alias normal.

’’Sampai detik ini saya pantau baik di wilayah Trawas, Pacet maupun di Kota Mojokerto juga tidak ada kenaikan harga. Namun booking hanya 10, 15 sampai 20 persen saja,’’ ujarnya.

Sementara itu, pemda melalui Disbudporapar Kabupaten Mojokerto sudah memberikan kelonggaran aturan kunjungan wisata selama Nataru nanti. Salah satunya dengan memundurkan batasan keramaian dan hiburan malam sampai pada pukul 24.00. Kelonggaran tersebut diberikan agar tingkat kunjungan wisatawan di Mojokerto bisa meningkat. Sehingga perputaran ekonomi, khususnya di wilayah pariwisata terus bergerak. Dengan begitu, income di sekitar kawasan wisata bisa dirasakan masyarakat.

’’Kami sudah koordinasikan bersama Gugus Tugas Covid-19 untuk memberikan kelonggaran jam hiburan malam, khususnya saat tahun baru yang sampai tepat pada momentum pergantian tahun,’’ ujar Kadisbudporapar Kabupaten Mojokerto, Norman Handhito kemarin.

Kebijakan ini untuk menanggulangi situasi libur Nataru tidak sampai mengancam keselamatan wisatawan, baik dari sisi kesehatan hingga lalu lintas.(bay/gk)

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :