Cegah Anemia dan Stunting, Bupati Mojokerto Kampanyekan Minum Tablet Tambah Darah 

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati terus mengkampanyekan minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara serentak. Kampanye minum TTD tersebut dilakukan oleh Bupati Ikfina, agar kedepannya para siswi yang akan menjadi calon ibu tidak melahirkan bayi stunting yang disebabkan dari faktor kurang darah atau anemia

Pada pelaksanaan kali ini, Bupati Ikfina mengampanyekan minum TTD kepada seluruh siswi SMK Muhammadiyah I Kemlagi. Pelaksanaan minum TTD yang dikemas dalam agenda Jumat CERIA (Cantik, Enerjik, Rajin, Inovatif, dan Aktif). Juga dihadiri Kepala Puskesmas Kemlagi, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah I Kemlagi Maksum Efendy, Forkopimca Kemlagi, serta Kepala Desa Mojokumpul,

Seperti tadi pagi, Bupati Ikfina melaksanakan senam bersama dan minum TTD secara serentak oleh seluruh siswi yang digelar di lapangan sekolah SMK Muhammadiyah I Kemlagi, pada Jumat (16/12) pagi.

Pada momen itu, Bupati Ikfina menjelaskan, bahwa saat ini bangsa Indonesia menghadapi masalah yang besar yaitu terkait dengan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia yang disebut dengan stunting.

“Stunting ini adalah kondisi gagal tumbuh pada balita karena pada saat ibunya hamil, ibunya mengalami kurang darah atau anemia. Kurang darah atau anemia pada ibu hamil dikarenakan ternyata sejak ibu hamil ini, yang masih menjadi calon ibu sudah mengalami anemia kronis,” terangnya.

Bupati Ikfina menjelaskan, menstruasi setiap bulan menjadi salah satu penyebab wanita bisa kekurangan darah atau anemia. Maka Bupati Ikfina mengimbau kepada seluruh siswi SMK Muhammadiyah I Kemlagi untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, karena zat besi menjadi salah satu faktor utama dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh. Selain itu, kebutuhan zat besi pada tubuh sebesar 15 mg setiap harinya.

“Jadi makanan apa saja yang mengandung zat besi yaitu bayam, daun ketela kacang-kacangan, jeroan, tapi lebih tepatnya adalah hati. Jadi makanan yang paling tinggi kandungan zat besinya yaitu hati, bisa hati ayam, hati kambing, hati sapi, kemudian kuning telur. Karena faktanya 30 persen atau 1/3 remaja putri di Indonesia mengalami kondisi yang namanya anemia atau kekurangan darah,” ujarnya.

Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto menjelaskan, disisi lain anemia atau kekurangan darah terhadap para siswi atau remaja putri bisa menyebabkan mudah mengantuk, otak tidak bisa berpikir dengan cepat, dan tidak bisa konsentrasi. Sehingga Ia mengimbau, kepada seluruh siswi SMK Muhammadiyah I harus makan makanan yang mengandung zat besi dan minum TTD setiap minggunya.

“Terdapat dua faktor yang dapat menghambat dan mempercepat penyerapan zat besi pada tubuh, yakni minum kopi dan teh setelah makan sebelum satu jam dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Akan tetapi minum jus jeruk atau semacamnya bisa mempercepat penyerapan zat besi di dalam usus,” ujarnya.

Selain itu, Bupati Ikfina juga menyampaikan, penyerapan zat besi dalam tubuh bisa berbentuk Ferri dan Ferro. Lantas Ia menjelaskan, terdapatnya zat asam di dalam perut yang berbentuk Ferro maka akan mudah diserap, akan tetapi jika bentuknya Ferri maka susah untuk diserap.

“ada 2 yang menghalangi penyerapan zat besi cukup diingat dua saja yaitu teh dan kopi. Jadi anakku semuanya khususnya remaja putri ini kalau kalian sedang makan. tolong minumnya jangan teh atau kopi. boleh teh dan kopi tapi minumnya nunggu 1 jam setelah makan. Karena jeda waktu itu makanan akan bisa terserap dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, untuk menambah semangat sebelum meminum TTD secara serentak, Bupati Ikfina meminta para siswi untuk menampilkan yel-yel terbaik mereka. (gk/maja/may)

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :