Sebuah truk gandeng bermuatan jagung terguling saat melintas di Jalan Raya Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, pada Jumat, 2 Desember 2022.
Truk tersebut oleng tak terkendali setelah sang pengemudi, Muhammad Yunus (29) warga Desa Karangandong, Kecamatan Driyorejo Gresik, nekat menerobos razia. Truk nahas tersebut bernopol L L 9621.
Seorang saksi mata bernama Wartik (56) mengatakan, kejadian itu bermula ketika truk tersebut melaju dari arah utara di lajur kanan. Tiba-tiba, truk oleng dan manabrak median atau pembatas jalan. Padahal, tepat di depan pintu masuk jembatan timbangan separuh jalurnya ditutup petugas menggunakan water barrier. Wartik (56) menduga, sopir truk tidak mau masuk ke jembatan timbangan sesuai yang diarahkan petugas. “Ada yang jaga mau diarahkan masuk, kemungkinan dia tidak mau masuk. Jalan kencang, terus nabrak median lalu terguling,” katanya,”
Setelah terguling, kabin dan bak truk bagian depan menghadap ke timur. Posisi tepat di atas median jalan. Sedangkan bak belakang menutup jalan arah Surabaya-Jombang. Seluruh muatan jagung pun tumpah di jalan. Setelah itu, sopir truk keluar dan menghampiri petugas UPPKB Trowulan. “Sopir sendirian, keluar dari kemudi, lalu mau menghajar petugas jembatan timbang. Akhirnya ada yang melerai sehingga tak sampai baku hantam,” bebernya.
Yunus mengakui jika dirinya sengaja menerobos razia petugas karena melihat truk di depannya yang bisa lolos. Ia mengaku petugas sempat memukul spion truknya. “Saya mengikuti truk di depan saya yang lolos. Spion saya yang sebelah kanan dipukul oleh petugas rompi merah,” ungkapnya. Sementara itu, salah seorang petugas UPPKB Trowulan Anggianto Siregar menjelaskan, truk gandeng yang dikemudikan Yunus itu melaju dari arah timur. Seperti kendaraan angkutan barang lainnya, truk sarat muatan jagung ini diarahkan masuk ke UPPKB Trowulan. ketika itu truk melaju cukup kencang sekitar 60 km/jam. Saat itu, Yunus sempat membelokkan truk ke lajur kiri. Bukannya masuk ke Jembatan Timbang Trowulan, truk gandeng itu justru menerobos razia dengan terus tancap gas ke arah Jombang. Water barier yang dipasang petugas di lajur kiri sebelah selatan pintu masuk jembatan timbang, ditabrak truk tersebut.
” Dia tidak mau masuk jembatan timbang karena kelebihan muatan, muatannya 40 ton lebih, tidak bawa SIM, STNK dan buku uji KIR, hanya bawa KTP
Sejumlah anggota Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto berada di lokasi untuk melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari para saksi. Polisi juga mendatangkan tukang las untuk memotong besi penggandeng bak truk. Sehingga truk yang terguling bisa dievakuasi dengan mobil derek. Beberapa orang mengumpulkan tumpukan jagung yang tumpah di jalan.(gk/maja)