Guna meningkatkan kualitas tembakau hasil panen petani tembakau Kabupaten Mojokerto, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati membuka Pelatihan Pola Kemitraan Petani Tembakau dan Penyerahan Secara Simbolis Bantuan Alsintan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Kabupaten Mojokerto 2022, Senin (28/11).
Usai membuka kegiatan pelatihan tersebut, Bupati Ikfina menyerahkan secara simbolis bantuan kepada kelompok tani tembakau. Bantuan tersebut berupa pompa air, multivator, kendaraan roda tiga, genset, bangunan gudang tembakau, rehab gudang penyimpanan tembakau, saluran irigasi untuk petani tembakau serta mesin rajang tembakau.
Bupati Ikfina berharap, bantuan yang telah diberikan tersebut agar dimanfaatkan dengan baik. Ikfina juga menyinggung agar perawatan alat betul-betul diperhatikan. Sehingga Alsintan tersebut bisa digunakan untuk mendukung peningkatan kualitas hasil panen tembakau.
“Saya minta tolong, bantuan-bantuan tadi bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan bantuan ini bisa benar-benar bermanfaat, karena bantuannya ini untuk kelompok tani bukan perorangan, tolong pemeliharaannya juga diperhatikan dengan sepenuh hati,” pesannya.
Melalui pelatihan yang digelar Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto kali ini, Bupati Ikfina juga berharap kapasitas para petani tembakau di Kabupaten Mojokerto bisa meningkat. Tentunya dengan pengetahuan para petani yang semakin luas, hasil panen juga bisa ditingkatkan kualitasnya.
“Tentu pada prinsipnya kita ingin petani tembakau Kabupaten Mojokerto bisa meningkat kesejahteraannya. Kenapa kualitas tembakau ini perlu ditingkatkan? Tentu kalau tembakau ini berkualitas, maka harga jualnya juga akan bertambah mahal,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah menjelaskan, pihaknya telah melangsungkan beberapa kali studi tiru, termasuk ke Temanggung, Jawa Tengah. Hasilnya, pihaknya ingin mengembangkan pola kemitraan petani tembakau yang ada di Kabupaten Mojokerto.
“Kita berusaha membangun pola kemitraan. Kemarin waktu kita di Temanggung, di sana kemitraannya sudah jalan, karena terlalu jauh antara Temanggung dan Mojokerto, tapi kita komunikasikan, mungkin awal tahun nanti kita berusaha menjalin kemitraan dengan Bojonegoro sesuai saran dari Temanggung,” ujarnya.
Tak hanya itu, Nurul mengatakan, pelatihan kali ini juga akan menghadirkan narasumber dari beberapa perusahan besar. “Harapan kami, kalau kualitas tembakau Kabupaten Mojokerto ini bagus, hasil panennya bisa masuk ke pabrikan besar. Kita terus berupaya agar petani tembakau tetap eksis dan terus menanam tembakau,” tukasnya. (gk/maja/may)