Mempunyai pekerjaan yang disukai menjadi idaman banyak orang. Terlebih jika pekerjaan tersebut terbilang bergengsi di tengah pilihan jenis pekerjaan yang ada. Tak heran jika berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan yang diimpikan banyak orang. Namun tidak dengan seorang wanita lulusan salah satu Universitas di China ini.
Sosok fresh graduate berusia 22 tahun itu sukses mencuri perhatian di jagat maya usai memamerkan pekerjaannya. Wanita bermarga Tan itu bekerja di area pemakaman. Tugasnya bahkan bersangkutan langsung dengan orang meninggal. Di saat banyak orang berambisi bekerja di perkantoran. Ia bangga menjadikan kuburan jadi sumber penghasilan.
Respon netizen justru banyak yang berkebalikan setelah mengetahui tugas wanita bermarga Tan itu kerja di makam. Ia mengakui kariernya di kuburan menjadi pekerjaan yang damai. Tak ada tekanan yang seketika membuatnya nyaman.
Wanita itu memang sengaja memutuskan memilih pemakaman di lereng gunung di kotamadya Chongqing, China sebagai pekerjaan utama. Selain pekerjaan yang nyaman, gaji yang didapatkan sukses bikin iri Gen Z seumurannya.
Punya paras cantik tak membuat wanita bermarga Tan itu mempermasalahkan pekerjaannya di kuburan. Bahkan ia menyebut dirinya sebagai penjaga kuburan setelah tinggal dan lahir di dekat kompleks pemakaman.
Tugasnya antara lain menerima tamu, menjual makam dan menyapu kuburan atas nama kerabat almarhum. Meski bukan mirip tugas kantoran, namun wanita itu cukup menikmati pekerjaannya jadi penjaga kuburan.
“Saya puas dengan hidup saya saat ini dan saya akan bertahan dengan pekerjaan ini,” tambahnya.
Tan dibayar dengan gaji sekitar 4.000 yuan atau setara dengan Rp 8.8 juta perbulan. Dia bekerja enam hari seminggu dari jam 8.30 pagi sampai jam 5 sore setiap hari dengan istirahat dua jam untuk makan siang.
Videonya wanita lulusan universitas yang memilih bekerja jadi penjaga kuburan itu viral. Banyak netizen terkejut bahwa, sebagai lulusan baru, Tan memilih pekerjaan seperti itu mengingat kuburan umumnya dianggap tempat yang tidak menyenangkan dan tidak menyenangkan untuk bekerja.
Tetapi jumlah netizen lain bereaksi dengan empati dan dukungan. Ada juga yang iri dengan pekerjaan yang disebut damai tanpa tekanan itu.(gk/maja)