Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari meninjau langsung penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di e-Warung Anggrek, Kamis (27/10). Total Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terdaftar pada E-Warung yang berlokasi di Murukan Gang 2, Surodinawan ini sebanyak 108 penerima.
BPNT yang disalurkan kali ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Mojokerto, untuk bulan Juni – Oktober. Masing-masing KPM menerima sebesar Rp 150 ribu perbulan, yang kemudian diberikan berupa bahan pokok.
“Kami ingin melihat terkait dengan komoditas bahan pangan yang dibagikan dari skema BPNT APBD melalui e-warung ini, lalu apa saja yang menjadi keluhan masyarakat,” ujar Wali kota Ika kepada awak media.
Mengingat, kenaikan harga tengah terjadi di sejumlah komoditas bahan pokok. Sehingga perlu dipastikan bawa harga bahan pangan yang dijual e-Warung berada dalam skala yang wajar, tidak lebih mahal ketimbang warung biasa. Lebih lanjut, data temuan di lapangan tersebut juga kemudian dapat menjadi perhatian dalam rangka mengendalikan inflasi daerah.
“Tadi saya mendengar dari KPM, yang masih tinggi adalah telur dan bawang merah. Ini bisa menjadi salah satu masukan bagi kami Tim Pengendali Inflasi Daerah maupun Satgas Pangan,” tutur perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini.
Lebih lanjut, Ning Ita menyebutkan jika langkah tersebut diambil sebagaimana instruksi presiden RI terkait dengan volatile food. Yaitu, pentingnya memberikan atensi terhadap kenaikan harga bahan pangan (volatile food) yang dapat berpengaruh pada terjadinya inflasi.
Selain perihal harga, Ning Ita juga memeriksa kualitas bahan pangan yang dibagikan. Pihaknya ingin memastikan bahwa yang dibagikan kepada KPM adalah beras dan telur yang berkualitas baik.
“Kualitas beras sejauh ini bagus, karena kita kerjasama dengan Bulog. Jadi untuk seluruh pengadaan bahan sembako khususnya beras, kita selalu kerjasama dengan Bulog. Sehingga kalau ada penurunan kualitas, atau tidak seuai dengan spek yang kita komitmenkan, maka kita ngeklaimnya mudah. Karena mereka bagian dari BUMN yang juga diawasi BPK,” terang Ning Ita.
Sementara terkait usulan variasi jenis komoditas yang dibagikan, Wali kota Ika menyebut jika hal tersebut dapat didiskusikan lebih lanjut antara KPM dan penglola e-Warong. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jika jenis komuditas bisa bertambah, demi mendukung diversivikasi gizi dan pangan KPM. (fad/gk)