Konser Dewa 19 yang rencananya akan digelar 18 Oktober di Lapangan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, dipastikan batal. Pembatalan ini buntut dari tragedi yang terjadi di Kanjuruhan, Malang.
Kabar pembatalan pagelaran musik akbar itu diketahui pihak kepolisian dari pengumuman yang diunggah promotor, Senin (10/10). Di media sosial (medsos), penyelenggaran menyebut jika konser Dewa 19 yang rencananya digelar di tiga kota lain di Jawa Timur batal. ”Sesuai dengan pengumunan itu, konser untuk tanggal 18 Oktober di Lapangan Surodinawan batal,” kata Kasi Humas Polres Mojokerto Kota Iptu MK Umam, kemarin (11/10).
Umam menyebut, berdasarkan informasi yang disampaikan promotor, pembatalan ini terkait dengan jadwal konser. Kegiatan yang rencananya digelar sepekan lagi itu ditunda hingga batas waktu yang belum disebutkan. ”Kalau dari informasi pembatalan ini berhubungan dengan masa berkabung atas tragedi Kanjuruhan selama 40 hari,” ujarnya.
Umam menyampaikan, sejauh ini pihak promotor konser di Kota Mojokerto belum melayangkan surat pemberitahuan terkait batalnya konser tersebut. Sehingga dirinya belum mengatahui terkait perubahan jadwal maupun persoalan teknis perizinan lainnya. ”Kami belum dapat pemberitahuan secara resmi soal pembatalan ini,” imbuh dia.
Sejauh ini, kepolisian juga belum memberikan rekomendasi izin terkait konser. Dalam pemaparan beberapa waktu lalu, persiapan pihak promotor dinilai belum matang. Demikian juga dengan venue yang dinilai kurang layak.