Kondisi sebuah sekolah SDN Tawangrejo di Dusun Kulubanyu, Desa Tawangrejo, Kecamatan Jatirejo selama tiga tahun, meski pihak sekolah telah mengajukan permohonan untuk perbaikan ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto hingga kini tak kunjung perbaiki.
Kerusakan terparah pada sekolah SDN Tawangrejo yang merupakan daerah di kaki pegunungan di Kecamatan Jatirejo ini terlihat di bagian atap bangunan ruangan kelas I- IV, ruangan UKS hingga ruangan Perpus.
Dari data yang diperoleh dari pihak sekolah kerusakan di gedung sekolah SDN Tawangrejo ini terjadi sejak 2019 yang lalu.
Jika terus tak kunjung diperbaiki pihak sekolah khawatir bisa membahayakan siswa dan guru, terlebih imbas dari kerusakan atap sekolah di beberapa ruangan ini juga mengakibatkan ruangan kelas banjir setiap kali hujan deras.
Kepala sekolah SDN Tawangrejo, Henti Yanusri Mawar mengatakan, kerusakan pada gedung sekah ini terjadi sejak tiga tahun yang lalu tepatnya pada 2019 silam.
Meski telah mengajukan permohonan untuk perbaikan ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto, permohonan perbaikan sekolah SDN Tawangrejo tak kunjung diperbaiki.
“Habis ini sudah masuk musim hujan, yang kita khawatirkan atapnya semakin rusak lalu tiba-tiba ambruk menimpa siswa dan guru di kelas,”ungkapnya.
Menurut dia, kerusakan yang terjadi di SDN Tawangrejo ini terhitung sudah sejak tiga tahun yang lalu. Nampak, kerusakan semakin para pada bagian atap bangunan dari kelas 1-IV, teras sekolah, ruangan Perpus dan UKS.
“Sebelumnya, atap plafon ambrol mengenai guru saat berada di ruangan kelas saat itu bersamaan hujan deras, Iya plafon ambrol di kelas II untungnya anak-anak sudah pulang jadi mengenai ibu guru di kelas saat itu hujan deras,” ungkapnya.
Selai itu, disaat hujan datang seringkali ruangan kelas banjir saat hujan deras. Akibat ruangan kelas tergenang air siswa terpaksa belakang di teras ruangan guru.
“Kalau hujan malam hari dan besoknya ruangan kelas pasti banjir semata kaki di kelas IV air dari plafon dan dari belakang tembok jadi siswa dan guru selalu mengepel setiap kali hujan deras,” terangnya.
Padahal sejak diajukan perbaikan, petugas Bidang Sarana dan Prasarana Dispendik Kabupaten Mojokerto telah melakukan survei kerusakan bangunan sekolah SDN Tawangrejo namun sampai sekarang tidak kunjung diperbaiki.
“Sudah di survei kalau tahun ini kemungkinan tidak bisa karena akhir tahun untuk perbaikannya tahun depan 2023, kalau bangunan masih kokoh jadi perbaikan di bagian atapnya saja,” terangnya.
Ia berharap rehabilitasi gedung sekolah di SDN Tawangrejo ini dapat terealisasi pada tahun 2023. Pihak sekolah telah berupaya melakukan perbaikan mandiri namun dana dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak cukup untuk memperbaiki kerusakan atap tersebut. Selain itu, paguyuban alumni dan orang tua siswa juga turut membantu untuk menghias bangunan sekolah.
“Saya harap perbaikan terwujud tahun depan agar kita tidak was-was dalam melaksanakan pembelajaran di kelas,” tandasnya. (fad/gk)