Raffi Dimas Baddar (20), mahasiswa asal Pasuruan yang hilang di kawasan Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, ditemukan dalam posisi meninggal dunia.
Korban ditemukan di sekitar Goa Cina, tepatnya di temukan di tebing di kedalaman lebih dari 50 meter, Selasa (27/09/2022), sekitar pukul 10.45 WIB.
Humas SAR Surabaya Saiful Bahri mengungkapkan, lokasi itu berjarak sekitar 1,96 kilometer dengan lokasi tempat Mahasiswa Semester III Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra dari mushala makam Krapyak.
Sebelum menemukan korban, petugas dan relawan gabungan yang melakukan pencarian, terlebih dahulu menemukan sandal berwarna hitam yang diduga milik korban.
Dari titik penemuan sandal, petugas dan relawan gabungan kemudian menyisir berbagai titik untuk menemukan keberadaan Raffi.
Dia menjelaskan, berdasarkan analisis, tim SAR menduga Raffi lebih dulu tersesat. Dalam kondisi tersesat, korban kemudian mengalami kecelakaan.
“Jadi kalau kronologinya, survivor (Raffi) ini tersesat dulu, kemudian dia mengalami accident atau kecelakaan. Itu yang membuat dia tidak bisa bergerak lagi,” ungkap Saiful.
berbekal petunjuk tersebut tim kemudian kembali melakukan penyisiran hingga akhirnya sekitar pukul 10.00 WIB korban ditemukan berada tebing di kedalaman kurang lebih 45 meter.
“Jadi posisi korban ini kita temukan diantara tebing, jika di hitung kedalaman tebing ini mencapai 50 meteran lebih. Lah korban ini temukan berada diantara tebing yang curam ini, karena diantara tebing ini ada ruang kisaran satu sampai dua meter dengan posisi rata. Dia (korban, Red) ditemukan sudah membusuk dengan posisi tengkurap,” jelasnya.
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah Raffi pada pukul 17.36 WIB. Jenazahnya kemudian dibawa ke RSUD Dr Soekandar Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Setelah dilakukan otopsi, jenazah korban diserahkan kepada keluarganya, Selasa (27/9/2022) malam.
Berdasarkan catatan waktu sejak dinyatakan hilang, mahasiswa asal Pasuruan tersebut ditemukan pada hari keenam belas. (fad/gk)