Sedikitnya 5300 anak usia dini dari 190 lembaga Raudlatul Athfal (RA) di Kabupaten Mojokerto diajarkan praktek pelaksanaan ibadah haji untuk menanamkan rasa cinta kepada agama islam dengan cara memperkenalkan rukun islam yang kelima yaitu ibadah haji sejak dini. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati berharap praktek haji anak- anak itu bisa dikenang masuk dalam memorinya dan menjadi bekal manfaat dalam melaksanakan ibadah haji.
Seperti pagi tadi, anak anak-anak diajarkan proses pelaksanaan haji mulai dari niat, dilanjutkan dengan talbiyah, mengenalkan perjalanan ke arafah, wukuf, melempar jumroh, pelaksanaan tawaf mengelilingi ka’bah, sai, ditutup dengan tahlul. Kegiatan Gebyar Manasik Haji Cilik itu buah program Ikatan dari Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kabupaten Mojokerto.
Manasik haji cilik itu juga dihadiri Kepala Kemenag Kabupaten Mojokerto Barozi, Kasi Pelaksanaan Haji dan Umroh (PHU) Zainut Taman, Forkopimca Mojosari, Kepala Desa Jotangan, Kepala Desa Randubangu, Kepala Desa Pekukuhan.
Juga turut menghadiri Pengawas RA Se-Kabupaten Mojokerto, Ketua IGRA, Ketua IGTKI, Ketua Himpaudi, Ketua HP3, Ketua PGTKN Kabupaten Mojokerto, Ketua IGTK Muslimat, Banser Mojosari dan Wali murid RA Se-Kabupaten Mojokerto.
“Mudah-mudahan hari ini mereka betul-betul terpratek dan senang gembira melakukan praktek-praktek ibadah fisik pada ibadah haji. Semuanya mereka lakukan mulai dari pakaian yang mereka kenakan, mulai dengan niatnya sampai dengan praktek yang lain,” jelas Ikfina pada kegiatan Haji Cilik Gembira (HCG) di Stadion Gajah Mada Mojosari, Kecamatan Mojosari, Rabu (21/9).
Ikfina berharap kegiatan tersebut bisa dikenang masuk dalam memori anak-anak. Ia juga berdoa semua yang mengikuti HCG ini terutama anak-anak suatu saat bisa betul-betul melaksanakan ibadah haji dan pulang ke Indonesia dengan predikat haji mabrur.
“Tentu saya sebagai bunda paud kabupaten Mojokerto mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya penghargaan yang setinggi-tingginya,” harapnya.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini menyebut, semua dalam kegiatan GHC ini tidak terlepas dari peran guru yang hebat. Guru tersebut adalah orang orang yang terpilih, orang yang diberi hidayah oleh Allah SWT untuk bisa memberikan perhatian mendidik dan mengasuh anak anak usia dini di kabupaten Mojokerto. Ia juga meyakini bahwa Allah memberikan hidayah dan kesempatan untuk orang yang tepat.
“Guru-guru ini adalah orang yang sangat luar biasa. Nasib generasi penerus bangsa ini berada di tangan guru. Mudah-mudahan amal ibu guru menjadi investasi akhirat kelak,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Kemenag Kabupaten Mojokerto Barozi juga berharap pengenalan haji pada anak-anak ini akan membekas sepanjang hayat dengan melaksanakan praktek ibadah haji.
“Mudah-mudahan anak-anak semua ini nanti berkesempatan ziarah ke makam Rasulullah Saw dan berkesempatan melaksanakan ibadah haji dengan sempurna,” pungkasnya.