Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati turut hadir mendampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam agenda pelantikan Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Mojokerto masa khidmat 2022-2027 di Kantor Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto, Minggu (11/9).
Usai melantik PC Muslimat NU Kabupaten Mojokerto, Gubernur Jatim menyampaikan terima kasih kepada Muslimat Kabupaten Mojokerto karena telah turut serta menyukseskan program Bulan Imunisasi Nasional (BIAN). “Terima kasih Muslimat Kabupaten Mojokerto turut menyukseskan BIAN, Bulan Imunisasi Nasional. Ini merupakan Komitmen dari Muslimat Kabupaten Mojokerto untuk menyukseskan BIAN,” ungkap Khofifah.
Dalam agenda kali ini, Gubernur Jatim juga meminta agar Muslimat NU turut membiasakan menanam pohon. Khofifah ingin, agar semua bisa bersama-sama melakukan gerakan sedekah oksigen karena menurutnya, dunia saat ini butuh oksigen, dunia ini butuh daya dukung alam dan dunia sedang melakukan gerakan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
“Kalau kita mau menanam besar-besaran bisa tapi kalau kita menanamkan secara masif, masing-masing tergerak untuk menanam besar juga akhirnya. Maka gerakan sedekah oksigen, sudah saya menyampaikan beberapa kali supaya kita bersama-sama nanam dan merawat,” tuturnya.
Sehingga tidak hanya menanam, namun juga merawat. Jika semua sudah melakukan penanam pohon dengan niat sedekat oksigen, maka tegas Gubenur, insya Allah akan menjadi amal ibadah semua untuk menyelamatkan bumi.
Gubernur Khofifah juga menyinggung soal masa pemulihan ekonomi pasca pandemi yang hingga saat ini masih berlangsung. Soal pemuliham ekonomi, Khofifah mengapresiasi para pelaku UMKM yang menyediakan stand display UMKM di lokasi kegiatan ini.
“Tampak jelas semangat mereka untuk membangun ekonomi mandiri. Tolong di setiap display UMKM, pelaku UMKM sediakan kartu nama. Tujuannya agar jika ada yang melakukan transaksi dalam jumlah yang lebih besar mereka bisa mudah untuk mendapatkan kontak person,” tuturnya.
Mantan Menteri Sosial RI ini pun menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya memutus mata rantai kemiskinan dengan salah satu caranya yakni membagikan zakat produktif. “Tadi saya memberikan zakat produktif kepada perwakilan pelaku usaha ultra mikro, tidak banyak. Hanya sebesar Rp500 ribu. Tapi dari perwakilan penerima zakat produktif menyampaikan jika zakat produktif tersebut sangat bermanfaat untuk mereka,” pungkasnya.