Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus yang terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa Mojokerto dan dan aliansi BEM Mojokarto mengelar aksi penolakan kenaikan BBM. Aksi mereka sempat diwarnai pemblokadean jalan nasional kericuhan dan pembakaran ban.
Aksi yang digelar pada Rabu (07/09/2022) siang ini diawali oleh ratusan mahasiswa yang terdiri dari HMI, PMII, IMM, GMNI dan aliansi BEM Mojokarto ini dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dan memblokade perempatan Kenanten di Jalan By Pass Mojokerto.
Mereka juga membentangkan spanduk penolakan tarif kenaikan harga BBM yang diumumkan pada Sabtu 3 September 2022.
Usai memblokade perempatan Kenanten, mereka bergerak menuju DPRD Kota Mojokerto. Tidak hanya itu sebagai bentuk penolakan kenaikan BBM, massa membakar ban bekas sempat dibawa-nya di depan DPRD Mojokerto.
Ratusan anggota kepolisian dan TNI maupun Satpol PP nampak mengamankan jalannya aksi demo yang dilakukan mahasiswa terkait kenaikan harga BBM.
Bahkan aksi mereka ini sempat diwarnai ketegangan dan kericuhan saat ratusan mahasiswa ini meminta agar ketua DPRD Kota Mojokerto menemui mereka dan menandatangani tuntutan mahasiswa terkait penolakan BBM bersubsidi.
Selain itu, dalam aksi yang berlangsung di depan Gedung DPRD Kota Mojokerto ini mahasiswa juga sempat meminta kepada Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit untuk meminta ketegasan agar menindak tegas anggotanya yang diduga memukul mahasiswa saat mengamankan aksi massa penolakan BBM bersubsidi.
“Tuntutan kita yang paling utama adalah menolak kenaikan harga BBM yang ditetapkan kemarin tanggal 3 September 2022,” ujar Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Mojokerto, Ahmad Rofi’i kepada awak media, Rabu (7/9/2022).
“Karena penyaluran BLT hari ini pun belum tepat sasaran. Hal tersebut kurang relevan, bahwa masyarakat hari ini itu membutuhkan lapangan pekerjaan yang luas,” ujarnya.
“Kami menuntut agar Menteri Keuangan, Bu Sri mulyani untuk turun dari jabatannya. Karena beliau tidak selesai dalam menuntaskan keuangan negara, kurs rupiah juga naik, harga BBM yang katanya mau diturunkan dan ternyata masyarakat kena prank,” tegasnya.
Usai ditemui dan menyampaikan aspirasi terkait tuntutan, ratusan mahasiswa ini bergeser ke Kantor DPRD Kabupaten Mojokerto. Hingga berita ini di tulis aksi mahasiswa Cipayung Plus dan aliansi BEM Mojokarto ini masih berlangsung. (fad/gk)