Sobat, Mengheningkan cipta merupakan kegiatan berdiam diri untuk merenung, berdoa, memikirkan, atau mengenang orang-orang yang telah gugur atau suatu peristiwa pilu dalam sejarah.
Mengheningkan cipta dianggap sebagai salah satu bentuk gestur penghormatan, khususnya ketika berduka cita untuk orang-orang yang telah meninggal,
Di Indonesia sendiri, mengheningkan cipta merupakan salah satu bagian dari rangkaian upacara bendera untuk menghormati jasa para pahlawan.Salah satunya memgheningkan cipta dilakukan saat Upacara hari Kemerdekaan RI yang akan berlangsung Rabu 17 Agustus 2022.
Mengheningkan cipta biasanya dilakukan dengan menundukkan kepala dengan khidmat dan diiringi lagu Mengheningkan Cipta karangan Truno Prawit.
Tradisi tersebut dimulai pertama kali oleh Presiden Sukarno ketika melawat ke Ambon pada 1958 untuk memperingati Hari Pahlawan.
Saat itu, sedang dilaksanakan upacara peringatan Hari Pahlawan sekaligus pengumpulan dukungan bagi upaya pembebasan Irian Barat dan lagu Mengheningkan Cipta diperdengarkan.
Sejarah singkat lagu Mengheningkan Cipta diciptakan oleh Truno Prawit. Truno Prawit merupakan seorang komposer asal Solo yang lahir pada 1915 dan merupakan seorang yang banyak mengasah kemampuan bermusiknya di Staf Musiek Kraton Surakarta.
Sejak saat itulah, lagu Mengheningkan Cipta selalu dinyanyikan dalam upacara bendera hingga sekarang. Selain itu, lagu Mengheningkan Cipta juga dinyanyikan saat memperingati HUT Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya.
Makna Lagu Mengheningkan Cipta
Dalam lirik lagu Mengheningkan Cipta terdapat makna ucapan terima kasih kepada para pahlawan yang berjuang dan gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk mengenang jasa para pahlawan dalam memperjuangkan Kemerdekan Republik Indonesia.
Selain itu, lagu Mengheningkan Cipta juga mengadung makna agar sebagai rakyat Indonesia senantiasa mengenang para pahlawan dan mengingat sejarah dan menjaga keutuhan Kemerdekaan Indonesia.
Dalam lagu tersebut pun, terdapat lirik ‘Nan gugur remaja diribaan bendera’ dan ‘Bela nusa bangsa’. Kedua lirik tersebut menunjukkan bahwa pahlawan adalah orang yang gugur demi menegakkan bendera negara dan demi membela nusa-bangsa Indonesia.
Pada bait lirik terakhir, yaitu ‘Kau cahya pelita’ dan ‘Bagi Indonesia merdeka’ memiliki arti bahwa pahlawan adalah cahaya lampu yang mampu menerangi. Dengan cahaya tersebut, kita sebagai rakyat Indonesia mampu menuntun negara menjadi negaraka yang merdeka.
Melalui lagu tersebut, Truno Prawit selaku pencipta lagu Mengheningkan Cipta menyampaikan bahwa pahlawan merupakan sosok yang gagah, berani, dan rela mati demi kemedekaan nusa dan bangsa Indonesia.
Adapun yang bisa dilakukan untuk menjaga keutuhan kemerdekaan Indonesia adalah dengan hidup rukun dengan sesama, saling bertoleransi, mempelajari sejarah para pahlawan, dan selalu bersikap khidmat ketika mengikuti upacara bendera.(rab/gkmaja)