Kali ini, Jumat (22/7), giliran sejumlah titik di Kelurahan Balongsari yang menjadi sasaran. Salah satu lokasi yang dikunjungi oleh sosok yang akrab disapa Ning Ita ini adalah kediaman Aisyah Andriani. Perempuan berusia 16 tahun tersebut menderita cerebral palsy (lumpuh otak) sejak lahir.
Kendati tidak mampu mengucapkan secara jelas melalui kata-kata, gerak-gerik Aisyah menunjukkan kebahagiaannya saat Ning Ita mulai memasuki ruang tamu sekaligus kamarnya. Aisyah menyambut Ning Ita dengan tubuh tengkurap di atas tempat tidur, serta wajah mendongak disertai senyum sumringah.
Selain sulit berbicara, Aisyah juga belum bisa berjalan selayaknya remaja seusianya. Ning Ita yang saat itu hadir bersama petugas fisioterapi dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Mojokerto pun bergegas memberikan perawatan kepada Aisyah. Tidak hanya itu, Ning Ita juga memberikan kursi roda serta mengupayakan Aisyah untuk bisa bersekolah.
“Kita masukkan di SLB (Sekolah Luar Biasa), karena dari kecil sama sekali belum disekolahkan oleh orang tuanya. Padahal anak ini, meskipun terkena cerebral palsy, seharusnya mampu untuk hidup lebih mandiri dibandingkan dengan kondisinya saat ini,” ungkap Ning Ita.
Tidak hanya Aisyah, Ning Ita juga menebar semangat, untuk menumbuhkan harapan akan esok yang lebih baik, kepada Alif Darmawan. Bocah laki-laki berusia 2 tahun ini mengalami kelainan pada bagian kakinya, yakni berbentuk “x”, sehingga sampai saat ini belum bisa berjalan.
Ning Ita pun menghadiahi putra Asroni dan Purwantiningtyas ini sebasang sepatu ortopedi yang khusus untuk terapi. Dengan bantuan tersebut, diharapkan Alif dapat berjalan dan beraktifitas normal seperti anak-anak pada umumnya.
Selain mengunjungi tempat tinggal dua keluarga tadi, Ning Ita yang didampingi sang suami Supriyadi Karima Saiful juga mengunjungi sejumlah lansia.
Para lansia tersebut lantas diberikan perawatan kesehatan oleh para petugas Prameswari yang siap siaga tersebar di setiap kelurahan di Kota Mojokerto.
Terakhir, sebelum menyudahi agenda rutin pekan ini, Ning Ita juga menyapa para ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) binaan posyandu Lentera Jiwa di Jalan Benteng Pancasila. Di lokasi tersebut, para ODGJ menawarkan jasa cuci motor dan mobil. Ada juga di antara mereka yang terampil menyulap kain-kain perca menjadi keset yang memiliki nilai guna.