Sebanyak 60 peserta yang terdiri dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), peserta dunia pendidikan, perhotelan hingga masyarakat umum, mengikuti festival bakar sate 2022 setelah dua tahun di lumpuhkan oleh Pandemi.
Berlokasi di res area Gunung Gedangan, Magersari Kota Mojokerto, acara yang berlangsung pada Minggu (10/07/2022) malam terselengara cukup meriah. Terleih dalam festoval kali ini para peserta juga
tampak totalitas bersaing membuat kreasi menu sate dengan resep pilihan.
Terlebih, mereka juga mengenakan berbagai macam kostum unik seperti baju adat Majapahit, kostum Punakawan, kostum Indian, kostum arab dan lain-lain dengan yel-yel yang diiringi alat musik.
Diharapkan dalam Festival Bakar sate ini mampu menjadi sentra kuliner sentra oleh oleh khas Kota Mojokerto terlebih dalam acara ini juga menyedot banyak pengunjung yang mampu meningkatkan perekonomian daerah.
Festival Bakar Sate yang diselenggarakan menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah ini sekaligus rangkaian kegiatan memperingati HUT Kota Mojokerto Ke-104.
Dalam sambutannya, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, sangat mengapresiasi kembali digelarnya Festival Bakar Sate 2022 setelah dua tahun terpuluk oleh Pandemi.
“Sebelumnya pada 2019 terakhir kita adakan lokasinya ada di Jembatan Rejoto,” terangnya
Festival Bakar Sate ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto yang dilaksanakan bertepatan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah juga dalam memperingati hari jadi Kota Mojokerto yang ke 104.
“Alhamdulillah, dari 60 peserta yang mengikuti Festival Bakar Sate di tahun ini yakni 22 peserta dari Dinas Pemerintah Kota Mojokerto dan sisanya sebanyak 38 berasal dari unsur masyarakat dan perusahaan di Kota Mojokerto, ini sangat antusias,”bebernya.
Dia berujar, Festival Bakar Sate ini akan diselenggarakan setiap tahun di tempat yang berbeda-beda. Namun khusus di Tahun 2022 ini Festival Bakar Sate digelar di Rest Area Gunung Gedangan.
Tujuannya dalam rangka mensosialisasikan dan mempromosikan tempat ini yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto sebagai area perdagangan dan jasa.
Dia menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu media dalam rangka memberikan ruang tradisi atau budaya masyarakat Kota Mojokerto di mana setiap peringatan Idul Adha banyaknya daging dari hasil kurban.
Sehingga, Pemerintah Daerah berinisiatif memberikan fasilitas bagi masyarakat untuk mengembangkan inovasi dan kreasi dengan menu-menu sate berbagai resep pilihan.
Dengan harapan dalam acara ini bisa meningkatkan perekonomian daerah. Lantaran dalam Festival kali ini juga menyedot antusias masyarakat banyak.
Adapun para pemenang dalam dua kategori yakni kategori OPD dan sekolah serta kategori umum.
Penilaian dari unsur rasa kategori OPD dan sekolah, juara I diraih tim dari Sekretariat Daerah sedangkan dari kategori umum diraih oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP).
Kemudian, penilaian dari unsur penyajian dan dekorasi, juara I Diskopukmperindag untuk kategori OPD dan sekolah bersama dengan Lynn Hotel untuk kategori umum.
Dalam kategori yel-yel juara I diraih SMPN 7 untuk kategori OPD dan sekolah serta DWP untuk kategori umum. (fad/gk)