2022, IKUB Kabupaten Mojokerto Masuk Kategori Tinggi

Sejalan dengan misi Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026 yaitu mewujudkan SDM yang sehat, cerdas, terampil dan produktif yang didasari nilai-nilai keimanan dan ketakwaan, kali ini Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggelar agenda Rapat Laporan Akhir Indeks Kesalehan Sosial Kabupaten Mojokerto dan Indeks Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Mojokerto.

Rapat tersebut berlangsung di Ruang Rapat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto lantai dua, Kamis (7/7) siang. Agenda tersebut selain dihadiri langsung oleh Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dan Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, juga diikuti para camat se-Kabupaten Mojokerto.

Paparan laporan akhir Indeks Kesalehan Sosial (IKS) Kabupaten Mojokerto dan Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) Kabupaten Mojokerto ini disampaikan tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Adapun hasil pengukuran IKUB Kabupaten Mojokerto pada tahun 2022 termasuk dalam kategori tinggi, yakni 72.84 persen. Pada tahun 2022 sendiri, IKUB Kabupaten Mojokerto sebesar 72.84 persen, sedangkan tahun 2021 IKUB Kabupaten Mojokerto di angka 70.33 persen.

Dari tiga dimensi utama, yakni dimensi toleransi, kesetaraan dan kerjasama. Dimensi kerjasama mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2021, yakni menjadi 67.37 persen.

Berbekal hasil survei tersebut, tim ITS Surabaya memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk membuat peta konflik di tiap daerah. Rekomendasi kedua, yakni meningkatkan pengetahuan dan cara pandang masyarakat untuk memperkuat parsaudaraan dan kebersamaan.

Rekomendasi ketiga, yakni memperkuat kerukunan umat beragama seperti perlindungan umat beragama, penguatan peran lembaga agama, penguatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Rekomendasi keempat, yakni meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama. Rekomendasi kelima, mengembangkan ekonomi umat dan sumber daya keagamaan. Sementara keenam, yakni memperkuat relasi agama dan budaya.

Terpisah, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menyampaikan, berdasarkan laporan hasil akhir IKS dan IKUB Kabupaten Mojokerto, Pemerintah Kabupaten Mojokerto harus bisa meningkatkan setiap indikator agar IKS dan IKUB Kabupaten Mojokerto terus merangkak naik.

“Camat harus fokus pada indikator penilaian. Setidaknya hal pertama yang harus dilakukan adalah memberikan informasi agar masyarakat itu memahami. Sosialisasi ke masyarakat adalah hal yang sangat bisa kita lakukan saat ini,” tuturnya.

Ikfina menyampaikan, IKUB dan IKS ini sering disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam rapat-rapat yang melibatkan bupati dan walikota se-Jawa Timur. “Hal ini sering disampaikan Ibu Gubernur, beliau selalu membandingkan hal ini antara daerah satu dengan daerah lain. Ini juga menjadi salah satu indikator kinerja bupati dan walikota,” ujarnya.

Dari rekomendasi yang sudah diberikan oleh ITS Surabaya kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto, lanjut Ikfina, rekomendasi tersebut akan dibahas lebih lanjut dan ditindaklajuti. “Selain itu tadi sudah ada rekomendasi yang diberikan, ini nanti rekomendasinya harus dipegang dan ditindaklanjuti,” tandasnya.

Selain itu, mengingat rapat kali ini Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mojokerto juga dilibatkan, selanjutnya kegiatan FKUB agar lebih terarah. “Kegiatan yang nanti dilakukan oleh FKUB itu akan bisa lebih terarah pada indikator yang ingin kita naikkan,” cetusnya.

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :