Penyelenggaraan Muhibah Budaya Jalur Rempah sendiri termasuk upaya diplomasi budaya dan menguatkan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, serta keinginan untuk melihat jalur rempah “dari geladak kapal kita sendiri”.
Sebanyak 147 orang Laskar Rempah yang merupakan pemuda-pemudi pilihan dari 34 provinsi di Indonesia mengikuti pelayaran menaiki KRI Dewaruci. Terdapat sejumlah titik Jalur Rempah yang menjadi rute pelayaran, yaitu dari Surabaya, menuju Pelabuhan Makassar, Bau-Bau, Ternate dan Tidore. Berlanjut ke Pelabuhan Banda Neira, Kupang, dan kembali lagi ke Surabaya, tepatnya titik Dermaga Madura, Koarmada II.
Isitilah Jalur Rempah sendiri berkaca pada bagaimana sejak zaman Kerajaan Majapahit, era penjajahan, hingga kemerdekaan saat ini, rempah masih menjadi komoditi perdagangan lintas global. Lebih lanjut, jalur rempah kemudian bukan sekadar lintas perdagangan semata, melainkan disitu juga terjadi pertukaran budaya, akulturasi dan bahkan melahirkan suatu peradaban.
Berkat kekayaan nilai historis dan memiliki peran penting dalam peradaban global inilah, pemerintah Indonesia kedepan menargetkan Jalur Rempah sebagai salah satu warisan budaya takbenda (intangible) UNESCO.
“Semoga Jalur Rempah bisa diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari warisan budaya intangible. Dan Kota Mojokerto berhak bangga karena menjadi bagian dari ikhtiar pemerintah dalam mencapai hal tersebut,” ucap Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Didik Suhardi, Ph.D.
Sebagai informasi, acara malam itu dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Aspotmar Pangkoarmada II Kolonel Laut (P) Albertus Agung P.S, Komandan KRI Dewaruci Mayor Laut (P) Sugeng Hariyanto, M. Tr., Opsla., Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Agus Suprapto.
Serta Inspektur 1 Inspektorat Jenderal Muhaswad Dwiyanto, Pamong Budaya Ahli Utama Siswanto, Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan Jazziray Hartoyo, Asisten 1 Prov. Jatim Benny Sampirwanto, Auditor Utama Inspektorat Jenderal, Prabarini Prima Nangsih, Kepala BPNB Yogyakarta, Dra. Dwi Ratna Nurhajarini, Kepala BPCB Jatim, Zakaria Kasimin, Kepala LPMP Jatim, Rizqi, jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, dan 37 orang Laskar Rempah Tim Cendana.