Rombongan Laskar Rempah tiba di SDN Purwotengah 2 disambut puluhan siswa berpakaian ala Soekarno kecil dengan jas putih, dasi kupu-kupu, blangkon, dan bawahan batik. Bahkan, pemuda-pemudi pilihan dari 34 provinsi ini juga disambut oleh Puti Guntur Soekarno (cucu Ir. Soekarno) melalui Video Call.
Dengan raut wajah sumringah puluhan pemuda-pemudi pilihan dari 34 provinsi se-Indonesia ini nampak antusias melihat setiap sudut peninggalan bersejarah Sang Proklamator Bangsa tersebut.
“Luar biasa saya baru tahu kalau masa kecil Soekarno pernah dihabiskan di Kota Mojokerto. Saya jadi ingin tahu lebih dalam terkait masa kecil Soekarno. Ini sangat menarik,” ujar Yustus Bubui, Laskar Rempah dari Provinsi Papua.
Hal senada juga diungkap Forensius Bernandus, Laskar Rempah dari Provinsi Kalimantan Barat. Menurutnya sejarah Soekarno kecil layak untuk dipelajari sebagai bentuk kecintaan terhadap leluhur Bangsa.
“Ini bisa menambah wawasan baru bagi saya, yang sebelumnya hanya dipelajari di buku sejarah, tapi hari ini saya turun langsung ke lapangan nya mas, seperti apa bangunan-bangunan tempat Soekarno kecil bersekolah,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk pertama kalinya menggelar pelayaran Muhibah Jalur Rempah.
Dengan menggunakan KRI Dewaruci, pelayaran ini membawa 149 pemuda-pemudi pilihan dari 34 provinsi yang dibagi menjadi beberapa batch Laskar Rempah, melakukan napak tilas ke enam titik jalur perdagangan rempah Nusantara yaitu Surabaya, Makassar, Bau-Bau, Buton, Ternate, Tidore, Banda, dan Kupang. Sementara Kota Mojokerto, menjadi tuan rumah penutupan Muhibah Jalur Rempah tersebut.
Setelah napak tilas di SDN Purwotengah 2 dan SMPN 2 Kota Mojokerto, rombongan Laskar Rempah juga diajak melihat klenteng tertua di Kota Mojokerto yakni Klenteng Hok Sian Kiong.