Delegasi Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto menyumbang prestasi terbaik di ajang Parade Dalang Bocah Tingkat Provinsi Jawa 2022 yang digelar di Kabupaten Blitar, Senin (27/6). Di event Dinas Kebudayaan Pariwisata Provinsi Jawa Timur ini, delegasi Kabupaten Mojokerto mendapat penghargaan 5 grup dalang terbaik non-ranking yang didapatkan Clarissa Evrylita Timothy dari SMPN 1 Dawarblandong dan Muhammad Sabiq Khoiron dari SDN Banyulegi Dawarblandong.
Panitia juga memberikan penghargaan kepada delegasi Kabupaten Mojokerto sebagai 5 grup penguasaan iringan terbaik non-ranking untuk lakon Sang Anjila dan lakon Satriya Panilih.
Terkait capaian tersebut, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto mengapresiasi sekaligus bangga atas capaian siswa SMPN 1 Dawarbalndong dan SDN Banyulegi ini. ’’Saya apresiasi prestasi yang diperoleh siswa, termasuk sekolah yang berhasil mendampingi serta mengarahkan bakatnya hingga dapat memperoleh penghargaan tingkat Provinsi,’’ jelasnya.
Ia berharap, dengan terus menggeluti seni dalang wayang kulit yang penuh pesan luhur ini, ke depan dapat ditingkatkan ke jenjang yang lebih tinggi yakni di event tingkat Nasional. ’’Harapan saya, ke depan prestasi tidak berhenti sampai di sini. Terus belajar, raih prestasi yang lebih tinggi di tingkat nasional,’’ tambahnya.
Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Mujiati yang mendampingi delegasi Kabupaten Mojokerto, mengatakan, dengan menekuni seni dalang, memberikan ruang ekspresi bagi milenial khususnya siswa pendidikan dasar untuk mengenali seni tradisi. Apalagi, jika didukung dengan teknologi yang ada saat ini, penontonnya bisa lebih luas. Agar, kalangan milenial mengenali wayang dan menjaga kelestariannya dari zaman ke zaman.
’’Alhamdulillah kita berhasil mendapat empat buah penghargaan untuk masing-masing dua individu dan dua pengiring pada Parade Dalang Bocah Tingkat Provinsi Jawa 2022 di Kabupaten Blitar. Semoga ini bisa berlanjut hingga tingkat Nasional,’’ ujarnya.
Kepala SMPN 1 Dawarblandong Alim Huda, SPd, MM.Pd, yang hadir dalam acara tersebut merasa bangga dan memberi apresiasi yang tinggi atas usaha keras dan tekad keluarga besar SMPN 1 Dawarblandong yang ikut melestarikan budaya Nusantara. Menurutnya, di tengah perkembangan zaman yang kian maju, budaya asing mengalir begitu derasnya datang ke Indonesia.
Sayangnya, sebagian masyarakat terbilang instan mengadopsi seni dan budaya asing, sehingga rasa cinta masyarakat kita terhadap seni dan budaya sendiri makin lama memudar. ’’Banyak remaja zaman sekarang yang kurang mengenal budaya leluhurnya. Kegiatan ini tak lain untuk melestarikan Indonesia sebagai negara yang kaya dengan seni dan budaya adi luhung,’’ ujarnya.
Pembina SDN Banyulegi Dawarblandong Sriyono mengatakan, SDN Banyulegi Dawarblandong terus melakukan edukasi melalui ekstra seni karawitan dan seni wayang kulit. Terbukti, pada pagelaran dalam rangka Parade Dalang Bocah Tingkat Jatim, tim kesenian dalang bocah SDN Banyulegi Dawarblandong mampu tampil maksimal dan mendapat respons positif. ’’Kami akan terus membina anak-anak untuk mencintai dan melestarikan budaya asli Nusantara ini,’’ ujarnya.
Pada waktu yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jatim Sinarta mengungkapkan, wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan seni perlambang. Wayang juga sebagai media penerangan, media dakwah, pendidikan, hiburan, serta pemahaman filsafat.
Dalam agenda parade dalang bocah ini, pihaknya datangkan pemikir dan pengamat yang mampu melihat perkembangan dari pada kemampuan mulai dari dalangnya, pengrawitnya, swarawatinya, sebagai bahan kajian ketika kita nanti melakukan pengembamgan dunia pedalangan. ’’Pada tahun 2022 ini dan setiap tahun Provinsi Jawa Timur selalu mengadakan Parade Dalang Bocah Tingkat Jawa Timur. Dan tahun ini ada 5 daerah yang terpilih diantaranya, Kabupaten Tulungagung, Ponorogo, Mojokerto, Surabaya, kita datangkan ke Blitar,’’ pungkasnya.