![dapur2](https://majamojokerto.net/wp-content/uploads/2025/02/dapur2-678x381.jpg)
MOJOKERTO – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2025 di Kota Mojokerto terus dimatangkan. Tahapan persiapan pun terus dilakukan agar program ini bisa berjalan lancar. Salah satunya adalah persiapan dapur umum MBG yang dipantau langsung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bersama Dinas Kesehatan.
Pada Senin (20/1/2025), Kepala Dikbud Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo meninjau langsung persiapan dapur umum di Sekar Catering yang ditunjuk sebagai dapur MBG di Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto,.
Kepala Dikbud Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo, mengatakan kesiapan dapur MBG di Wates telah sempurna menunggu realisasi pada 3 Februari nanti. “Kita pengecekan di dapur MBG, dengan kapasitas sebanyak 2900 porsi. Insyaallah bisa persiapan sudah ditinjau SPPI,” ungkapnya.
![](https://majamojokerto.net/wp-content/uploads/2025/02/dapur1.jpg)
Peninjauan di dapur umum ini sebagai tindak lanjut hasil evaluasi penerapan program MBG di Kota Mojokerto.”Ada evaluasi lokasi ini yang dipakai, kesiapan dapur dan packing area 1 dan 2 sudah bisa terealisasi. Estimasi 3 Februari kita laksanakan untuk, kendala mungkin kesiapan di lapangan terus evaluasi yang tanggal 6, itukan di 140 titik,” jelasnya.
Ruby juga mengatakan, kendala yang dihadapi selama realisasi program MBG salah satunya adalah persiapan dapur umum yang perlu ditingkatkan. Sehingga, imbasnya MBG terpaksa ditunda agar kesiapan dapur umum dapat optimal.
“Kita lakukan evaluasi selama lima hari itu ternyata ada kendala yang harus dipersiapkan, sehingga untuk dengan penundaan ini diharapkan betul-betul dipersiapkan pihak catering yang ditunjuk dapur umum,” ucap Ruby.
Sedangkan terkait pelaksanaan MBG, untuk sementara dalam evaluasi tahap pertama selama tiga bulan, menyasar di 2900, yaitu TK 60 anak, SD dan SMP sekitar 800 lebih, SMA sebanyak 1290 dan pondok pesantren yang berdekatan dengan dapur umum.
“Kalau jumlah keseluruhan siwa SD dan SMP negeri maupun swasta di wilayah Wates, totalnya 18 ribu. Ditambah dengan madrasah totalnya menjadi 23 ribu,” pungkasnya.(sma/ADV)