Tekan Angka Kematian Pada Ibu Melahirkan, Bupati Mojokerto Ajak Ini Ke Remaja Putri

Ikfina Fahmawati, Bupati Mojokerto mengajak para remaja putri untuk rajin mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD), menurutnya hal tersebut merupakan salah satu langkah Pemkab Mojokerto demi menekan angka kematian pada ibu melahirkan di masa yang akan datang.

Ajakan itu sendiri dituturkan oleh Bupati Ikfina, saat ia menjadi pembicara di acara Jumat Ceria (Cantik, Enerjik, Rajin, Inovatif dan Aktif) di SMKN 1 Jatirejo. Acara yang digagas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto itu memang ditujukan untuk menyiapkan kesehatan para calon ibu yang kini masih berusia remaja.

Melalui arahannya, Bupati dengan gelar dokter itu menjelaskan tentang peranan tablet tambah darah dalam mencegah terjadinya kematian pada ibu melahirkan.  Seorang ibu yang melahirkan sangat berpotensi tinggi untuk mengalami pendarahan saat proses persalinan, oleh karena itu jumlah darah atau kadar hemoglobin (Hb) pada seorang ibu sebelum ia melahirkan harus berada pada angka 10-11 gram/desiliter. Apabila kurang dari angka tersebut, maka bisa dikatakan ibu hamil atau ibu yang akan melahirkan itu berada pada kondisi anemia, yang berpotensi membahayakan proses persalinan. Jadi kadar Hb tidak boleh kurang, dan patut diketahui pula bahwa tubuh manusia tidak bisa secara instan memproduksi darah, maka mengkonsumsi TTD secara teratur dapat meningkatkan produktivitas darah dalam tubuh.

“Seorang ibu (hamil) tidak boleh kurang darah, karena setelah ari-ari keluar dan dipotong maka darah yang keluar akan sangat banyak, apabila darahnya kurang maka volume darah yang akan kembali ke jantung juga kurang dan bisa menyebabkan jantungnya akan berhenti, maka ini harus dipersiapkan, produksi sel darah merah tidak bisa instan,” jelas Bupati Ikfina pada Sabtu (23/7) pagi.

Bupati perempuan pertama di Mojokerto itu juga menghimbau agar program meminum tablet tambah darah ini bisa dijalankan secara teratur dan konsisten. Karena anemia pada remaja putri juga bisa menyebabkan terjadinya bayi lahir dengan kondisi stunting dikarenakan kekurangan gizi yang kronis.

“Saya minta tolong betul, ini adalah program yang harus kita jalankan, tidak hanya mencegah stunting pada anak kalian nanti, tetapi juga supaya para remaja putri ini di masa depan bisa melahirkan dengan kondisi yang aman,” tuturnya.

Diakhir arahannya, Bupati juga menjelaskan tentang dosis yang dianjurkan kepada para remaja untuk mengkonsumsi TTD ini, yakni sebanyak satu tablet dalam satu minggu.

“Tolong setiap hari Jumat, kalian minum tablet tambah darahnya, jadi satu minggu satu tablet,” himbaunya.

Giat Jumat Ceria ini pun ditutup dengan meminum tablet tambah darah yang diikuti dengan mengkonsumsi buah dan telur rebus untuk menambah gizi para remaja putri SMKN 1 Jatirejo itu. Sebelumnya, para remaja putri ini diajak untuk senam kesehatan jasmani (SKJ) bersama Bupati Mojokerto yang didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan beserta Camat Jatirejo dan Forkopimca Jatirejo.

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :