Teten Masduki Menteri Koperasi dan UMKM RI menyatakan, kondisi ekonomi global saat ini sedang kusut atau melemah. Hal itu dikhawatirkan Pemerintah Indonesia bakal mempengaruhi bisnis UMKM.
Pelemahan ekonomi global itu disebabkan oleh berbagai faktor. Terutama akibat ketidakpastian relasi geopolitik global hingga dampak tekanan perang.
Meski begitu, Teten menyebut ekonomi Indonesia secara keseluruhan belum mengalami dampak pelemahan itu. Sebaliknya, Menteri Koperasi dan UMKM itu mengklaim ekonomi Indonesia masih bertumbuh.
“Memang keadaan ekonomi global sedang kusut. (Ekonomi) Kita masih oke, masih tumbuh diatas lima persen,” ujar Teten, waktu menghadiri acara Pasar Modal Rangkaian Program SME IPO, di Surabaya, Rabu (17/7/2024).
Akan tetapi, lanjutnya, Pemerintah Indonesia mulai memikirkan dampak ke depan dari perekonomian global. Sektor yang menjadi sorotan adalah bisnis UMKM.
Sebab berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, laporan bulanan para pengusaha kecil sedikit lesu.
“Memang kalau year on year (pertahunan) ekonomi kita masih bagus, apalagi perusahaan besar, pertumbuhannya bagus. Kalau UMKM kan enggak bisa year on year (yoy). Mereka tiga bulan sudah ngos-ngosan,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Teten, berdasarkan hasil riset BRI Research Institut, indeks UMKM mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya adalah daya beli masyarakat menurun.
“Saya ada laporan hasil riset BRI Institut memang indeks bisnis UMKM ini turun. Karena daya pembeli masyarakat turun omsetnya kan turun, sehingga juga potensi MPL-nya menjadi tinggi,” ujarnya.
Untuk itu, Teten menyebut, pemerintah tengah menyiapkan langkah untuk membantu pengusaha UMKM. Supaya ke depan tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Kami sudah sampaikan di rapat kabinet memang kita harus antisipasi. Kami sedang antisipasi berbagai kemungkinan, tapi (tindakaya) belum bisa saya sampaikan,” ucapnya.
Pemerintah Indonesia disebut bakal menggelontorkan sejumlah dana untuk menyediakan jaminan sosial bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Rencana ini diharapkan bakal meningkatkan kembali daya beli masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan spending (mengeluarkan) dana pemerintah, program- program jaminan sosial ini juga akan kuatkan daya beli masyarakat,” tandasnya. (ssnet/gk/mjf)