Ikfina Fahmawati, Bupati Mojokerto kembali menggelar program Ngopi (Ngobrol Bersama Pemuda Inovatif) Bareng Bupati Mojokerto. Program diskusi interaktif bersama karang taruna (kartar) kali ini, berlangsung di Kecamatan Gondang.
Kegiatan yang melibatkan para pengurus kartar desa maupun kelurahan se-Kecamatan tersebut, berlangsung di Pendapa Kecamatan Gondang, pada Selasa (25/6) malam.
Adapun beberapa hal yang dibahas pada pelaksanaan ngopi bareng Bupati Ikfina kali ini, mulai dari masalah sosial, sampah hingga kesejahteraan masyarakat.
Sehingga, pada kesempatan tersebut, Bupati Ikfina pun mengajak, para kartar dapat ikut andil dalam memajukan Kabupaten Mojokerto.
“Saya ingin karang taruna ini tidak hanya sekedar eksis dalam kelembagaan, tetapi juga harus tergugah bersama-sama. kita bergerak dengan program-program yang tersistem,” ujarnya.
Bupati Ikfina juga mengatakan, bahwa dalam memajukan Bumi Majapahit. Pemkab Mojokerto memiliki visi yakni terwujudnya Kabupaten Mojokerto yang maju, adil dan makmur melalui penguatan infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Maka untuk mewujudkan visi tersebut, orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto menilai, agar kartar dapat memanfaatkan berbagai potensi yang ada di desanya masing-masing.
Ia pun mencontohkan pohon bambu, dimana pohon bambu bisa diolah beraneka ragam seperti tempat nasi, tumbler atau botol minum, sedotan, sendok maupun garpu. Dari pemanfaatan pohon bambu tersebut, tidak hanya bermanfaat secara ekonomis akan tetapi juga berdampak pada pengurangan sampah anorganik.
“Mungkin kedepan kalau kita diberikan makanan pakai kotak plastik akan diganti dengan anyaman bambu, nah ini prospeknya bagus,” jelasnya.
Selain sadar akan potensi sekitar, Bupati Ikfina juga mematik api semangat para kartar yang saat ini banyak berasal dari generasi Z (lahir antara tahun 1997 dan 2012) agar bisa menempa diri dengan mental yang kuat.
Bupati Ikfina menambahkan fakta bahwa saat ini ada sekitar 10 juta orang pengangguran, yang merupakan generasi Z. Catatan angka pengangguran tersebut, terjadi karena ketidaksinkronan antara lowongan dan jurusan. Hal ini juga ditambah dari sisi mental tempur generasi Z yang dinilai belum maksimal.
“Di tv ada berita yang menyebutkan 10 juta pengangguran adalah gen Z. Hal ini terjadi karena ketidaksinkronan antara lowongan dan jurusan. Gen Z masih kurang daya juang dan bukan petarung. Faktanya, gen Z yang kerja bertahan sekitar dua bulan saja di pekerjaannya. Mungkin akan baik kalau ada SMK petani millenial, dan bikin jurusan pertanian,” ujarnya.
Pada sesi akhir arahan, bupati Ikfina juga mengharapkan, kedepan para kartar memiliki berbagai program yang positif dan tersistem dengan baik. Ia juga menyatakan siap menunggu inovasi-inovasi karang taruna Kabupaten Mojokerto.
“Nanti teman-teman inovasi nextnya seperti apa, karena tujuannya kita keliling di 18 titik untuk memetakan apa yang bisa diprogramkan. Karena kalau tidak seperti ini, siapa yang akan menggerakkan. Kalau hanya bergerak dengan latar belakang tertentu dengan organisasi tertentu, pasti nanti yang akan dipikirkan adalah golongannya sendiri-sendiri. Padahal kita sangat butuh bersatu tanpa ada batas dan tanpa terkecuali,” pungkasnya. (dskm/gk/mjf)