Kesehatan adalah salah satu hal dalam hidup yang sangat mahal harganya. Tak bisa dibeli dengan uang. Maka dari itu, menjaga kesehatan menjadi hal utama bagi siapa saja yang ingin berumur panjang.
Salah satu kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan adalah lingkungan, seperti musim pancaroba yang terjadi saat ini. Tapi apa sebenarnya pancaroba? Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pancaroba adalah peralihan musim yang ditandai oleh keadaan udara tidak menentu, banyak angin besar, dan sebagainya, seperti peralihan antara musim kemarau dan musim hujan.
Nah, jika melihat cuaca akhir-akhir ini yang tak menentu, misalnya dari panas terik, tak lama kemudian mendung dan berujung hujan deras, dan daya tahan tubuh (imun) sedang lemah, dengan cepat kesehatan tubuh dapat terganggu. Perubahan suhu udara yang cepat menjadi lembap atau dingin itulah yang membuat perkembangan virus dan bakteri lebih cepat.
Maka dari itu, perlu bagi kamu untuk menjaga kesehatan tubuh, agar terhindar berbagai penyakit penyerta di musim pancaroba. Agar lebih jelas, yuk simak selengkapnya daftar penyakit yang disebabkan karena musim pancaroba berikut ini, seperti yang dilansir dari liputan6.com:
1. Hidung Tersumbat
Ketika berada di udara dingin, respon tubuh yang biasanya selalu langsung terasa adalah area hidung, termasuk salah satunya hidung tiba-tiba tersumbat. Penyebab hidung tersumbat selain tidak kuat terhadap cuaca dingin, juga bisa disebabkan karena alergi debu dan asap.
2. Batuk dan Sakit Tenggorokan
Ketika hidung tersumbat, biasanya akan membawa tubuh pada batuk dan sakit tenggorokan. Penyebabnya karena lendir di area hidung yang berlebihan sehingga menyebabkan tenggorokan terlalu basah. Penyebab batuk dan sakit tenggorokan karena virus dan bakteri. Gejala yang dirasakan berupa gatal pada tenggorokan hingga menyebabkan sakit, demam, nyeri pada tubuh, sakit kepala, mual, dan muntah.
3. Badan Lemas
Masalah kesehatan yang terjadi di musim pancaroba lainnya tubuh terasa lemas dan kurang bersemangat. Saat ini, biasanya sudah banyak virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh, sementara daya tahan tubuh sedang berusaha untuk ‘melawan’ sekuat tenaga. Akibatnya badan terasa lelah.
4. Alergi
Saat musim pancaroba, ada salah satu jenis alergi yang rentan dialami, yaitu alergi musiman atau hay fever. Ini adalah alergi yang disebabkan karena reaksi berlebihan terhadap luar ruangan. Selama musim pancaroba, angin kencang akan membawa serbuk sari dan debu, dan ketika sistem kekebalan tubuh lemah, dapat memunculkan alergi, seperti gatal-gatal di kulit.
5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Napas Akut atau ISPA merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dan bisa menyerang siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Penyakit ini dapat menular saat orang yang terjangkit ISPA seperti batuk atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung yang membuat virus dan bakteri menyebar melalui udara dan terhirup oleh orang sehat, namun sistem kekebalan tubuhnya lemah. Ada beberapa gejala yang terjadi pada penyakit ini seperti demam, badan meriang, nyeri tenggorokan, batuk, dan pilek.
6. DBD
Memasuki musim pancaroba, terutama saat awal memasuki musim penghujan, tak heran kasus demam berdarah atau DBD sering terjadi. Penyebab penyakit DBD adalah virus dengue yang dapat bertahan di iklim tropis dan semakin berkembang ketika musim hujan. Penularan penyakit ini dilakukan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nah, di musim pancaroba ini merupakan musimnya nyamuk ini berkembang dengan cepat. Hal ini dikarenakan banyaknya genangan-genangan air yang menjadi tempat bersarangnya nyamuk-nyamuk berkembang biak.
7. Gangguan Sistem Pencernaan
Tidak cuma area pernapasan, sistem pencernaan pun bisa terganggu di musim pancaroba. Hal ini biasanya ditandai dengan penyakit panas dalam dan diare. Gangguan sistem pencernaan disebabkan karena tubuh dipaksa untuk ‘beradaptasi’ terhadap perubahan cuaca yang cukup ekstrim sehingga menyebabkan daya tahan tubuh menurun.
Nah, untuk menghindari penyakit di atas, pastikan kamu menjaga kesehatan, dengan cara rutin berolahraga minimal 30 menit. Selain itu, kamu juga harus mendukung praktik gaya hidup sehatmu, dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dan minum susu steril, untuk meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh. (lptn//gk/mjf)