Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan sistem bayar tol tanpa kartu atau multilane free flow (MLFF) bisa mulai uji coba pada Desember 2023 ini.
Implementasi sistem bayar tol tanpa sentuh (nirsentuh) ini masih menunggu finalisasi aturan yang membawahinya. Sebelumnya, proses penyusunan regulasi berbentuk peraturan pemerintah (PP) itu mundur dari target awal per Desember 2022, pun meleset pada target kedua di Maret 2023.
“Desember kan memang targetnya. Karena PP-nya belum keluar mustinya uji coba nanti,” ujar Basuki kepada Liputan6.com di Jakarta, dikutip Jumat (18/8/2023).
Adapun untuk penerapan MLFF, pemerintah perlu melakukan revisi PP Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol. Akan ada beberapa perubahan dalam peraturan tersebut, antara lain terkait penerapan pembayaran tol tanpa setop dengan metode non tunai, serta penegakan hukum terhadap pengguna tol yang tidak melakukan pembayaran.
Kata Basuki, revisi aturan itu wajib ada agar penerapan MLFF bisa jalan. “Harus ada itu. Sekarang kalau tidak salah sudah ada di Setneg,” imbuhnya.
Menurut rencana awal, sistem transaksi tol baru ini ditargetkan bakal uji coba di Jalan Tol Bali Mandara pada Juni 2023.
Dengan adanya kemunduran jadwal, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan, skenario penerapan MLFF di jalan tol Indonesia masih sama seperti rencana awal. Sehingga pertama akan dilakukan uji coba di Tol Bali Mandara pada akhir tahun nanti.
“Sekarang kan kita mau uji coba dulu. Desember nanti uji coba. Jangan sampai kita terapkan banyak bolongnya. Kan lebih bagus bertahap,” kata Zainal.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menilai progres MLFF sudah berjalan baik. Namun, pemerintah masih menunggu rencana implementasinya dari PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), anak usaha Roatex Ltd Zrt asal Hungaria selaku pengelola sistem pembayaran tol tanpa gerbang.
“Hungaria sudah siap untuk menyampaikan rencana kerjanya. Artinya konsolidasinya sudah hampir selesai, sudah berkirim surat ke kita untuk segera memulai persiapan-persiapan menuju penerapan. Tapi kita akan lihat rencana kerjanya. Kalau rencana kerjanya sendiri kami belum terima,” ujarnya di Kantor Kementerian PUPR beberapa waktu lalu.
Endra menyampaikan, persoalan internal antara RITS dan Roatex sudah terselesaikan. “Artinya sudah ada mitra lokal, mereka juga kita minta untuk menyiapkan rencana kerja. Itu belum kita terima,” imbuh Endra.
Namun, Endra tak memungkiri uji coba dan implementasi sistem bayar tol tanpa gerbang ini pasti mengalami kemunduran. Pasalnya, dengan penerapan teknologi baru ini, pemerintah melihat jalan tol sebagai satu sistem jaringan, bukan ruas per ruas.
“Pasti ada delay, kita tunggu lah rencana kerjanya seperti apa. Kita perlu diskusikan dengan Himbara, ada risiko-risiko kita mitigasi. Dengan Korlantas, para BUJT, kita harus bicarakan lagi,” ungkapnya.
Tol Mandara Prioritas
Menurut dia, Jalan Tol Bali Mandara nantinya akan tetap jadi prioritas sebagai tempat uji coba sistem MLFF. Sebab, panjang ruas tol itu relatif pendek dengan trafik lalu lintas tidak terlalu padat.
Saat ditanya kepastian kapan penerapan tol tanpa henti akan dilakukan, Endra berharap itu bisa direalisasikan tahun ini. Dengan syarat, RITS bisa cepat menyampaikan rencana kerjanya.
“Mudah-mudahan (tahun ini). Tapi kita kan belum terima ya rencana kerjanya. Cuman yang kita terima bahwa mereka sudah menyiapkan tim baru dan akan segera menyampaikan,” tuturnya. (lptn/gk/mjf)