Pemerintah Kota Mojokerto telah merampungkan sejumlah proyek pembangunan, salah satunya adalah prasasti tetenger Presiden Soekarno yang ada di tujuh lokasi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto Amin Wachid dalam keterangan pers Rabu mengatakan Pemkot Mojokerto membangun Prasasti Tetenger, tugu penanda setinggi kurang lebih 2 meter yang tersebar di tujuh titik.
“Antara lain di Jalan Gajah Mada, Jalan Residen Pamuji, Jalan Empunala, Kantor Pemkot Mojokerto, SDN Purwotengah, SMPN 2 Mojokerto, dan Alun-alun Kota Mojokerto,” katanya.
Ia mengatakan, masing-masing titik menandakan lokasi di mana Soekarno kecil pernah singgah. Seperti di Jalan Gajah Mada dan Jalan Residen Pamuji merupakan lokasi kediaman Soekarno dan keluarganya di tahun 1907 hingga 1917.
Sementara prasasti di area Kantor Pemkot Mojokerto, kata dia, di masa kolonial disebut Lapangan Barakan, di area alun-alun, serta di area Pemandian Sekarsari, yang dulunya berupa sungai buatan atau kanal, merupakan tempat bermain Soekarno kecil bersama teman-teman sebayanya.
“Selain itu, prasasti juga didirikan di dua sekolah Soekarno, yakni SDN Purwotengah, dulunya Sekolah Ongko Loro. Serta SMPN 2 Mojokerto, dulunya Europe Lagere School (ELS) dimana Soekarno menyelesaikan pendidikan setingkat sekolah dasar,” ujarnya.
Selain prasasti, Pemkot Mojokerto juga melakukan Pelebaran jalan Raya Empunala sepanjang 2,3 kilometer dari Jalan Bypass sampai Simpang Empat Sekarsari. Pemkot Mojokerto melakukan peningkatan kualitas sejumlah fasilitas arena bermain (playground) bagi anak-anak yang ada di berbagai tempat umum.
Di antaranya di Alun-alun Kota Mojokerto, Taman Benteng Pancasila, Taman Kehati (lingkungan Wates, Jalan Raya Ijen), Taman Anti Narkoba (Jalan Durian, Perumahan Magersari Indah, Magersari), serta Hutan Kota (Pulorejo).
Pemkot Mojokerto juga melakukan pembangunan Skywalk Mojopahit yang akan difungsikan sebagai sentra kuliner ala rooftop. Sehingga, selain menikmati cita rasa jajanan rakyat khas Mojokerto, pengunjung juga dapat menikmati panorama hiruk-pikuk tengah kota dari ketinggian.
Pemkot Mojokerto juga membangun Pasar Hewan Sekar Putih dan Pasar Loak Ketidur yang dikhususkan untuk komoditas tertentu, nantinya menjadi pusat perdagangan hewan ternak kaki empat dan unggas, dilengkapi rumah potong hewan. Sementara Pasar Loak Ketidur menjadi sentra pedagang loak yang dulu tersebar di area Pasar Kliwon, Jalan Niaga, Jalan Karyawan, dan area sekitar Pasar Cakar Ayam.(gk/maja)