Kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) dipadati ratusan guru dari jenjang SD/MI sederajat. Mereka menyetorkan berkas dokumen verifikasi dan validasi (verval) PPDB 2022 jalur afirmasi, perpindahan tugas orang tua, dan prestasi.
Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dispendik Kabupaten Mojokerto Mujiati mengatakan, proses verifikasi dan validasi (verval) ini digelar enam hari. Dalam sehari, ada sekitar 500 lembaga yang mengajukan pengurusan validasi dokumen pendaftaran.
Berkas tersebut, lanjut dia, diverifikasi Dispendik untuk dilakukan penghitungan skor sesuai persyaratan. ’’Ini verval pertama untuk jalur prestasi kejuaraan, afirmasi, dan perpindahan orang tua. Kami yang menyeleksi apakah sudah sesuai atau belum, karena memang banyak yang menyertakan piagam namun ternyata belum sesuai dengan persyaratan PPDB,’’ jelasnya.
Mujiati menuturkan, total 621 lembaga SD/MI di kabupaten yang dijadwalkan mengikuti proses verval ini. Ia tak memungkiri, tahun ini proses PPDB berlangsung dengan ketat. Pasalnya, dari jumlah kelulusan SD sederajat tahun ini tidak sebanding dengan kuota SMP Negeri.
’’Total lulusan dari SD/MI se-Kabupaten ada 17.239, padahal kursi di SMP Negeri hanya tersedia kuota 8.576. Jadi, proses verval pertama ini dimanfaatkan guru untuk memaksimalkan persyaratan siswa mereka agar bisa diterima di SMP Negeri lewat tiga jalur itu,’’ ucapnya.
Masih kata Mujiati, PPDB tahap pertama bakal dimulai melalui jalur peringkat rapor. Itu akan berlangsung pada 30-31 Mei nanti. Adapun, kuota peringkat rapor hanya disediakan sebanyak 20 persen.
PPDB tahap kedua meliputi jalur prestasi kejuaraan, afirmasi, dan perpindahan tugas orang tua. Jalur prestasi kuotanya 10 persen, jalur afirmasi 15 persen, jalur perpindahan tugas orang tua 5 persen. PPDB tahap kedua ini digelar 30 Juni-1 Juli.
’’Nah, verval kedua nanti digelar oleh pihak sekolah yang dituju. Jadi, kita hanya mengesahkan dokumen yang sesuai persyaratan saja. Verval kedua dilaksanakan bergilir mulai 17-21 Juni nanti,’’ pungkasnya.
Sementara itu, Lutfiyah, guru MI Nurul Hidayah Kecamatan Kutorejo menuturkan, pihaknya sudah mengantre sejak pukul 09.00 pagi. Namun, proses antrean sangat panjang dibandingkan tahun lalu. Padahal, antrean pengurusan berkas sudah dijadwalkan masing-masing lembaga. ’’Sudah dari tadi pagi pukul 09.00, ramai sekali dibandingkan tahun lalu. Harusnya jadwalnya memang jam segini, tapi sekarang masih belum dipanggil,’’ ucapnya.
Dia menuturkan, antusias siswa tahun ini untuk masuk SMP Negeri memang bertambah dibandingkan tahun sebelumnya. Di lembaganya, total ada 11 anak yang memilih untuk meneruskan ke jenjang SMP Negeri. Berangkat dari situ, agar mendapatkan peluang diterima di lembaga negeri, pihaknya pun memilih mendaftarkan peserta didiknya melalui tiga jalur yang tersedia.
’’Karena tidak bisa ngandelin jalur zonasi saja, kan. Akhirnya siswa saya arahkan pakai jalur afirmasi yang paling memungkinkan peluangnya diterima. Memang tahun ini persaingannya lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya,’’ tandasnya.