SMPN 1 Bangsal sukses menggelar kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Kearifan Lokal. Kegiatan P5 itu melibatkan siswa-siswi kelas VII dan VIII. Kegiatan yang dimulai 7 hingga 12 Oktober lalu, digelar untuk mengenalkan dan melestarikan budaya lokal kepada para pelajar, serta menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui praktik langsung kesenian dan permainan tradisional.
Para siswa menampilkan seni ludruk, sebuah kesenian tradisional khas Jawa Timur yang dikenal dengan cerita-cerita jenakanya yang kental dengan pesan moral. Selain itu, peserta didik juga turut memeragakan permainan tradisional gobak sodor dan dakon. Kegiatan ini disambut antusias oleh seluruh warga sekolah.
Kepala SMPN 1 Bangsal, Farida Hanim, menyampaikan apresiasi tinggi atas kreativitas siswa dalam mempersiapkan dan menampilkan kesenian serta permainan tradisional ini. Gelaran kegiatan ini, tak lepas dari bimbingan serta motivasi dari Dispendik yang mengarahkan SMPN 1 Bangsal terus maju memberikan pendidikan berkualitas.
“Saya sangat berterima kasih atas bimbingan dan arahan dari Kepala Dispendik Ludfi Ariyono, yang sudah memberikan motivasi dan apresiasi kepada SMPN 1 Bangsal. Sehigga, kami bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan nyaman,” ungkapnya.
Hanim berharap, kegiatan P5 ini bisa meningkatkan kesadaran siswa terhadap kearifan lokal dan budaya nusantara. Sekaligus menjadi pengalaman berharga yang dapat membentuk karakter generasi muda yang cinta budaya dan berjiwa Pancasila.
“Melalui kegiatan P5 ini, siswa tidak hanya belajar sejarah dan makna dari ludruk, gobak sodor, dan dakon. Tetapi juga merasakan langsung kebersamaan dan nilai-nilai gotong royong, kejujuran, serta sportivitas yang terkandung dalam setiap aktivitas,” katanya.
Sementara itu, Ludfi Ariyono Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto juga turut mengapresiasi giat gelar karya siswa. Dia berharap kegiatan P5 ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk ikut mengangkat kearifan lokal dalam pembelajaran. (rad/mjf/gk)