Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto tak henti-hentinya menciptakan gebrakan di bidang pertanian.
Salah satunya menggagas pertanian cabai di musim kemarau. Meski suhu panas begitu ekstrem, tak lantas menyurutkan semangat para petani dalam bercocok tanam tumbuhan holtikultura tersebut.
Selain untuk mencukupi pasokan pangan, cara ini sekaligus untuk memperkuat perekonomian masyarakat desa setempat.
Gagasan menanam cabai di kemarau esktrem ini tak lepas dari kolaborasi ide antara gabungan istri tentara dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Gunungsari.
Di mana, Persit Kartika Chandra Kirana Koorcdab Korem 082 CPYJ dan Kodim 0815 Mojokerto membantu para petani desa setempat dengan memberikan bibit cabai unggul siap tanam.
Saat ini, 6 ribu bibit cabai telah ditanam di lahan sawah cabai di hampir 20 petak sawah petani. Khususnya, di Dusun Tetes yang dekat dengan sumber air.
Dengan pasokan air yang melimpah, maka tumbuh kembang cabai tetap bisa berjalan meski diterpa panas ekstrem.
Pihaknya juga meyakini hasil yang akan didapat para petani nantinya bakal melimpah. Dengan perbandingan, 500 meter persegi lahan akan menghasilkan minimal 1 ton cabai. (gk/mjf)